Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Kamis, 23 Mei 2019: Hari Biasa Pekan V Paskah - Tahun C/I (Putih)
Bacaan: Kis 15:7-21; Mzm 96:1-2a, 2b-3, 10; Yoh 15:9-11
"Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; (1) tinggallah di dalam kasih-Ku itu.
Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.
Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh (2).
Renungan
1. Hidup dalam kasih, sukacita menjadi penuh
(1) Tinggal dalam kasih berarti berdiam dalam kerahiman Tuhan, yang mencurahi karunia agar orang-orang beroleh hidup, dan memilikinya secara berkelimpahan.
Kelimpahan itu sudah dicurahkan kepada para rasul, agar mereka sanggup mewartakan Injil. Ternyata karunia serupa dicurahkan juga ke atas orang-orang tak bersunat.
Dengan itu Yesus mengatakan, bahwa sunat itu sebuah hukum yang bisa diganti. Yang terutama di sini adalah iman kepada kebangkitan yang membawa keselamatan.
Ketika iman itu menjadi pedoman, penghargaan terhadap martabat manusia diperbaharui, sehingga ukuran kekudusan bukan pada hukum melainkan pada penghayatan kasih itu.
Ketika ada kasih, orang tidak berpikir untuk melakukan kejahatan yang bisa merusak dirinya dan sesama. Marilah kita hidup dalam kasih, agar sukacita kita menjadi penuh (2).