Pages

Senin, 20 Mei 2019

Pohon berduri



Di sebuah desa yg tenteram ada seorang pria yg menanam pohon berduri tepat di depan jalan menuju pintu masuk rumahnya. Sang Kepala desa sudah berulang kali memperingatkannya agar memotong pohon berduri itu. Setiap kali diingatkan, orang itu selalu mengatakan akan dipotong besok hari. Beberapa tahun berlalu, orang itupun bertambah tua tetapi pohon itu belum juga dipotong. 

Duri-duri itu tidak saja melukai orang yang melalui jalan tetapi juga melukai pemiliknya. Sang pemiliknya kini sangat ingin memotong pohon itu. Tetapi apa daya usianya sudah sangat tua. Ia pun sudah lemah hingga tidak mampu lagi untuk memotong pohon tersebut. 

Itulah sebuah perumpamaan. Di dalam hidup ini, kita juga sering kali melakukan hal yang sama, kita banyak sekali menanam pohon berduri di dalam diri kita, duri-duri itu tidak saja menusuk orang lain tetapi juga menusuk diri kita sendiri

Pohon duri dalam diri tersebut adalah kebencian, kemarahan, kesombongan, dan hal-hal negatif lainnya. Selagi masih kecil dan belum terlalu terlambat, tebanglah pohon duri tersebut sekarang juga.

(Sumber: Warta KPI TL No. 169/V/2019)