Pages

Senin, 20 Mei 2019

Apakah kebebasan itu dan apa tujuannya?

Kebebasan adalah kemampuan yang diberikan Tuhan kepada manusia agar dapat bertindak sesuai dengan kehendak sendiri; pribadi yang bebas selalu bertindak tidak di bawah pengaruh orang lain (KGK 1730-1733, 1743-1744). 


Allah menciptakan kita sebagai ciptaan bebas dan Ia menghendaki kebebasan kita sehingga kita bisa memutuskan dengan sepenuh hati demi kebaikan, dan demi “kebaikan terbesar” demi Allah sendiri. Semakin kita melakukan apa yang baik, semakin kita menjadi bebas

(Sumber: Warta KPI TL No. 169/V/2019 » Youcat 286). 

Tetapi bukankah “kebebasan” juga berarti bisa memilih untuk melakukan yang jahat

Kejahatan hanya tampaknya saja menarik untuk dikejar, dan mengambil keputusan untuk melakukan kejahatan hanya tampaknya saja membuat kita bebas. Kejahatan tidak membuat kita bahagia tetapi menghalangi kita dari kebaikan yang sejati. Kejahatan membelenggu kita pada sesuatu yang sia-sia dan pada akhirnya menghancurkan kebebasan kita seluruhnya (KGK 1730-1733, 1743-1744). 

Kita melihat ini dalam kasus kecanduan: Seseorang menjual kebebasannya untuk sesuatu yang kelihatan baik baginya. Pada kenyataannya ia justru menjadi budak. 

Manusia menjadi makhluk paling bebas ketika ia selalu bisa berkata: “Ya” untuk yang baik; ketika tidak mengalami kecanduan, tidak mengalami paksaan, tidak mengalami belenggu, tidak memiliki kebiasaan buruk yang mampu mencegah dia memilih untuk melakukan yang benar dan baik. Keputusan untuk melakukan yang baik selalu merupakan keputusan menuju Allah. 

(Sumber: Warta KPI TL No. 169/V/2019 » Youcat 287).