Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Rabu, 3 Oktober 2018: Hari Biasa XXVI - Tahun B/II (Hijau)
Bacaan: Ayb 9:1-12, 14-16; Mzm 88:10bc-11, 12-13, 14-15; Luk 9:57-62
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus: (1A) "Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi." Yesus berkata kepadanya: (1B) "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
Lalu Ia berkata kepada seorang lain: "Ikutlah Aku!" Tetapi orang itu berkata: (2A) "Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku." Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Biarlah orang mati menguburkan orang mati; (2B) tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana."
Dan seorang lain lagi berkata: (3A) "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku." Tetapi Yesus berkata: (3B) "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."
Renungan
1. Seberapa siap kita mengikut Tuhan?
Tiga jenis orang terkait dengan tanggapan mereka terhadap hal mengikut Yesus.
(1A) Ini merupakan JENIS ORANG YANG TERBAIK. (1B) Tuhan Yesus mengingatkan konsekuensi yang harus diterima oleh setiap orang yang mau mengikut Tuhan ( Luk 9:23 - ada harga yang harus dibayar).
(2A) Ada dua kemungkinan, yaitu orang yang diajak Tuhan Yesus memang adalah orang yang sedang berkabung dan akan menguburkan bapanya, atau sebenarnya itu adalah alasan dari orang tersebut yang artinya ia akan mengikut Tuhan setelah bapanya meninggal, maka baru ia akan mengikut Tuhan secara full time.
(2B) Apakah orang tersebut ditolak di hadapan Tuhan? Tidak (2B). Ketika Tuhan sudah mengatakan “Ikutlah Aku”, mau tidak mau kita harus melakukannya. ALASAN APAPUN TIDAK ADA GUNANYA UNTUK MENOLAK. Tuhan ingin agar kita mengikuti kehendak-Nya, bukan Tuhan yang mengikuti kehendak kita.
(3A) Ini JENIS ORANG YANG SELALU BANYAK PERHITUNGAN DAN PERTIMBANGAN. Mungkin hanya alasan saja karena orang itu ingin terlihat baik di hadapan orang lain. Tuhan tidak mau kalimat-kalimat manis (tetapi ... , jika ...).
(3B) Setiap orang yang dipanggil untuk mengikut Tuhan, sudah tidak boleh lagi mengingat-ingat yang ada di belakangnya (Flp 3:13-14).
Saat ini, apakah ada di antara kita yang sedang Tuhan panggil untuk melakukan segala sesuatu? Jenis orang yang bagaimanakah kita ini di hadapan Tuhan? Apakah kita akan menolak dengan berbagai alasan yang sebenarnya tidak logis? Atau kita masih akan melihat ke belakang? Atau kita akan menjawab “Ya Tuhan”? Semua jawaban ada pada kita.
Tuhan Yesus memberkati.