Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Rabu, 27 Februari 2019: Hari Biasa VII - Tahun C/I (Hijau)
Bacaan: Sir 4:11-19; Mzm 119:165, 168, 171, 172, 174, 175; Mrk 9:38-40
Kebijaksanaan meninggikan segala anaknya, dan orang yang mencarinya dihiraukannya.
Siapa yang mencintai kebijaksanaan mencintai kehidupan, dan barangsiapa pagi-pagi menghadapinya akan penuh sukacita. Siapa yang berpaut padanya mewarisi kemuliaan, dan ia diberkati Tuhan di manapun ia berlangkah.
Barangsiapa melayani kebijaksanaan bergilir bakti kepada Yang Kudus, dan siapa mencintainya dicintai oleh Tuhan.
Siapa mendengarkannya akan memutuskan yang adil, dan aman sentosalah kediaman orang yang mengindahkannya.
Jika orang percaya pada kebijaksanaan, niscaya ia mewarisinya, dan keturunannya akan tetap memilikinya.
Boleh jadi ia dituntun kebijaksanaan di jalan yang berbelok-belok dahulu, sehingga didatangi ketakutan dan getaran; boleh jadi kebijaksanaan menyiksa dia dengan siasat sampai dapat percaya padanya, dan mengujinya dengan segala aturannya.
Tetapi kemudian kebijaksanaan kembali kepadanya dengan kebaikan yang menggembirakan, dan menyingkapkan kepadanya pelbagai rahasia.
Jika orang sampai menyimpang, maka dibuang oleh kebijaksanaan dan diserahkan kepada kebinasaan.
Renungan
1. Kebijaksanaan
Alkitab adalah satu-satunya perjanjian yang menjamin keselamatan jiwa manusia. Ia dapat memberi hikmat, menuntun kita kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus (2 Tim 3:15). Hukum-hukum-Nya benar, adil semuanya (Mzm 19:10).
Segala kebijaksanaan dari Tuhan asalnya (Sir1:1). Alkitab berasal dari Allah sendiri (Yoh 1:1 》 FIRMAN adalah ALLAH), yang mendasarinya dengan keadilan-Nya, keprihatinan-Nya atas umat manusia, dan kedaulatan-Nya.
Para penulis digerakkan oleh Roh Allah (diilhamkan Allah) untuk mencatat dengan tepat semua yang Dia ingin kita ketahui (2 Tim 3:16; 2 Ptr 1:20-21).
Oleh karena itu, jadilah penurut-penurut yang oleh iman dan kesabaran agar mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah (Ibr 6:12). Jadi, renungkanlah titah-titah-Nya, simpanlah janji-Nya dalam hati agar kita lebih berakal budi dan jiwa kita diselamatkan oleh-Nya (Mzm 119:15-16, 11, 99; Yak 1:21).
Tuhan Yesus memberkati.