Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Rabu, 28 November 2018: Hari Biasa XXXIV - Tahun B/II (Hijau)
Bacaan: Why 15:1-4, Mzm 98:1, 2-3ab, 7-8, 9; Luk 21:12-19
Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi.
Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu.
Dan kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi (*) tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu."
Renungan
1. Jaminan Tuhan
Penderitaan dan penganiayaan akan selalu menjadi bagian dalam sejarah umat manusia. Demikian juga dalam dinamika hidup beriman. Ada banyak tantangan dan hambatan yang sering kali dihadapi ketika seseorang hendak mengungkapkan imannya.
‘Hambatan’ iman itu akan melemahkan kita sebagai orang beriman. Tantangan dan hambatan masih mungkin kita hindari atau hadapi. Namun apabila hal itu datang dari dalam lingkungan terdekat, keluarga misalnya, pasti akan jauh lebih sulit dan membutuhkan energi lebih besar.
Bagaimana kita menghadapi hal itu, sepenuhnya tergantung dari keputusan kita. Apakah kita akan tetap bertahan, juga tergantung bagaimana diri kita. Satu hal yang pasti adalah Yesus memberi jaminan (*) jika kita tetap bertahan.
Tuhan Yesus memberkati.