19.50 -
*Kebangkitan*
Berkat kuasa kebangkitan menjadi pemenang
Apa yang keluar dari mulut (ucapan) berasal dari hati (Mat 7:20-23). Ucapan iman keluar melalui hati yang beriman (Rm 10:17 » Iman timbul dari pendengaran oleh firman Kristus; Yak 1:21 » Firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu; 2 Kor 4:13 » memiliki roh iman : percaya, berkata-kata).
Jika Allah dipihak kita, Dia memberikan kepada kita roh yang membangkitkan kekuatan (Rm 8:31; 2 Tim 1:7 - iman kebangkitan). iman itulah yang memberi kemenangan, mengalahkan dunia (1 Yoh 5:4). Iman adalah dasar kehidupan rohani.
Daud mau menempatkan dirinya sebagai murid Tuhan yang baik (Yes 50:4). Ia tidak hanya meminta untuk diajar tentang jalan Tuhan, tetapi juga untuk melakukan kehendak Tuhan (Mzm 18:33-35; 71:17, 5; 86:11; 143:10 » mau diajar dan mau belajar). Itulah sebabnya ia mempunyai kepercayaan kepada Allah sejak masa mudanya (Mzm 25:2; 31:7; 55:24; 56:4-5; 71:5-6; 143:8).
Bilamana kita mau diajar dan mau belajar, maka kehidupan kita akan dilengkapi sehingga dapat melakukan perbuatan-perbuatan yang baik, yang berkenan kepada Allah.
Marilah kita belajar dari Daud (1 Sam 17:1-52):
Orang Filistin mengumpulkan tentaranya untuk berperang; mereka berkumpul di Sokho yang di tanah Yehuda dan berkemah antara Sokho dan Azeka di Efes-Damim. Saul dan orang-orang Israel juga berkumpul dan berkemah di Lembah Tarbantin; mereka mengatur barisan perangnya berhadapan dengan orang Filistin. Orang Filistin berdiri di bukit sebelah sini dan orang Israel berdiri di bukit sebelah sana, dan lembah ada di antara mereka.
Lalu tampillah keluar seorang (C) pendekar dari tentara orang Filistin. Namanya Goliat, dari Gat. Tingginya enam hasta sejengkal. Ketopong tembaga ada di kepalanya, dan ia memakai baju zirah yang bersisik; berat baju zirah ini lima ribu syikal tembaga. Dia memakai penutup kaki dari tembaga, dan di bahunya ia memanggul lembing tembaga. Gagang tombaknya seperti pesa tukang tenun, dan mata tombaknya itu enam ratus syikal besi beratnya. Dan seorang pembawa perisai berjalan di depannya.
Ia berdiri dan berseru kepada barisan Israel, katanya kepada mereka: (D) "Mengapa kamu keluar untuk mengatur barisan perangmu? Bukankah aku seorang Filistin dan kamu adalah hamba Saul? Pilihlah bagimu seorang, dan biarlah ia turun mendapatkan daku. Jika ia dapat berperang melawan aku dan mengalahkan aku, maka kami akan menjadi hambamu; tetapi jika aku dapat mengungguli dia dan mengalahkannya, maka kamu akan menjadi hamba kami dan takluk kepada kami." Pula kata orang Filistin itu: "Aku menantang hari ini barisan Israel; berikanlah kepadaku seorang, supaya kami berperang seorang lawan seorang."
Ketika (F1) Saul dan segenap orang Israel mendengar perkataan orang Filistin itu, maka cemaslah hati mereka dan sangat ketakutan.
Daud adalah anak seorang dari Efrata, dari Betlehem-Yehuda, yang bernama Isai. Isai mempunyai delapan anak laki-laki. Pada zaman Saul orang itu telah tua dan lanjut usianya. Ketiga anak Isai yang besar-besar telah pergi berperang mengikuti Saul; nama ketiga anaknya yang pergi berperang itu ialah Eliab, anak sulung, anak yang kedua ialah Abinadab, dan anak yang ketiga adalah Syama. Daudlah yang bungsu. Jadi ketiga anak yang besar-besar itu pergi mengikuti Saul. Tetapi Daud selalu pulang dari pada Saul untuk menggembalakan domba ayahnya di Betlehem. Orang Filistin itu maju mendekat pada pagi hari dan pada petang hari. Demikianlah ia tampil ke depan (E) empat puluh hari lamanya.
Isai berkata kepada Daud, anaknya: "Ambillah untuk kakak-kakakmu bertih gandum ini seefa dan roti yang sepuluh ini; bawalah cepat-cepat ke perkemahan, kepada kakak-kakakmu. Dan baiklah sampaikan keju yang sepuluh ini kepada kepala pasukan seribu. Tengoklah apakah kakak-kakakmu selamat dan bawalah pulang suatu tanda dari mereka. (B) Saul dan mereka itu dan semua orang Israel ada di Lembah Tarbantin tengah berperang melawan orang Filistin."
Lalu Daud bangun pagi-pagi, ditinggalkannyalah kambing dombanya pada seorang penjaga, lalu mengangkat muatan dan pergi, seperti yang diperintahkan Isai kepadanya. Sampailah ia ke perkemahan, ketika tentara keluar untuk mengatur barisannya dan mengangkat sorak perang. Orang Israel dan orang Filistin itu mengatur barisannya, barisan berhadapan dengan barisan. Lalu Daud menurunkan barang-barangnya dan meninggalkannya di tangan penjaga barang-barang tentara. Berlari-larilah Daud ke tempat barisan; sesampai di sana, bertanyalah ia kepada kakak-kakaknya apakah mereka selamat.
Sedang ia berbicara dengan mereka, tampillah maju pendekar itu. Namanya Goliat, orang Filistin dari Gat, dari barisan orang Filistin. Ia mengucapkan kata-kata yang tadi juga, dan Daud mendengarnya. Ketika (F2) semua orang Israel melihat orang itu, larilah mereka dari padanya dengan sangat ketakutan.
Berkatalah orang-orang Israel itu: "Sudahkah kamu lihat orang yang maju itu? Sesungguhnya ia maju untuk mencemoohkan orang Israel! Orang yang mengalahkan dia akan dianugerahi raja kekayaan yang besar, raja akan memberikan anaknya yang perempuan kepadanya dan kaum keluarganya akan dibebaskannya dari pajak di Israel."
Lalu berkatalah Daud kepada orang-orang yang berdiri di dekatnya: "Apakah yang akan dilakukan kepada orang yang mengalahkan orang Filistin itu dan yang menghindarkan cemooh dari Israel? Siapakah (A) orang Filistin yang tak bersunat ini, sampai ia berani mencemoohkan barisan dari pada (K1) Allah yang hidup?"
Rakyat itu pun menjawabnya dengan perkataan tadi: "Begitulah akan dilakukan kepada orang yang mengalahkan dia."
Ketika (I) Eliab, kakaknya yang tertua, mendengar perkataan Daud kepada orang-orang itu, bangkitlah amarah Eliab kepada Daud sambil berkata: "Mengapa engkau datang? Dan pada siapakah kautinggalkan kambing domba yang dua tiga ekor itu di padang gurun? Aku kenal sifat pemberanimu dan kejahatan hatimu: engkau datang ke mari dengan maksud melihat pertempuran." Tetapi jawab Daud: "Apa yang telah kuperbuat? Hanya bertanya saja!" Lalu berpalinglah ia dari padanya kepada orang lain dan menanyakan yang sama. Dan rakyat memberi jawab kepadanya seperti tadi.
(H) Terdengarlah kepada orang perkataan yang diucapkan oleh Daud, lalu diberitahukanlah kepada Saul. Dan Saul menyuruh memanggil dia.
Berkatalah Daud kepada Saul: (G1) "Janganlah seseorang menjadi tawar hati karena dia; hambamu ini akan pergi melawan orang Filistin itu."
Tetapi (J) Saul berkata kepada Daud: "Tidak mungkin engkau dapat menghadapi orang Filistin itu untuk melawan dia, sebab engkau masih muda, sedang dia sejak dari masa mudanya telah menjadi prajurit."
Tetapi (G2) Daud berkata kepada Saul: "Hambamu ini biasa menggembalakan kambing domba ayahnya. Apabila datang singa atau beruang, yang menerkam seekor domba dari kawanannya, maka aku mengejarnya, menghajarnya dan melepaskan domba itu dari mulutnya. Kemudian apabila ia berdiri menyerang aku, maka aku menangkap janggutnya lalu menghajarnya dan membunuhnya. Baik singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini. Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu, ia akan sama seperti salah satu dari pada binatang itu, karena ia telah mencemooh barisan dari pada (K2) Allah yang hidup." Pula kata Daud: (K3) "Tuhan yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu." Kata Saul kepada Daud: "Pergilah! Tuhan menyertai engkau."
Lalu (N) Saul mengenakan baju perangnya kepada Daud, ditaruhnya ketopong tembaga di kepalanya dan dikenakannya baju zirah kepadanya. Lalu Daud mengikatkan pedangnya di luar baju perangnya, kemudian ia berikhtiar berjalan, sebab belum pernah dicobanya. Maka berkatalah Daud kepada Saul: "Aku tidak dapat berjalan dengan memakai ini, sebab belum pernah aku mencobanya." Kemudian ia menanggalkannya.
Lalu (O) Daud mengambil tongkatnya di tangannya, dipilihnya dari dasar sungai lima batu yang licin dan ditaruhnya dalam kantung gembala yang dibawanya, yakni tempat batu-batu, sedang umbannya dipegangnya di tangannya. Demikianlah ia mendekati orang Filistin itu.
Orang Filistin itu kian dekat menghampiri Daud dan di depannya orang yang membawa perisainya. Ketika orang Filistin itu menujukan pandangnya ke arah Daud serta melihat dia, dihinanya Daud itu karena ia masih muda, kemerah-merahan dan elok parasnya.
Orang Filistin itu berkata kepada Daud: "Anjingkah aku, maka engkau mendatangi aku dengan tongkat?" Lalu demi para allahnya orang Filistin itu mengutuki Daud. Pula orang Filistin itu berkata kepada Daud: "Hadapilah aku, maka aku akan memberikan dagingmu kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang di padang."
Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: (G3) "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi (K4) aku mendatangi engkau dengan nama Tuhan semesta alam, (K5) Allah segala barisan Israel yang kautantang itu. Hari ini juga (K6) Tuhan akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku dan aku akan mengalahkan engkau dan memenggal kepalamu dari tubuhmu; hari ini juga aku akan memberikan mayatmu dan mayat tentara orang Filistin kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang liar, (L) supaya seluruh bumi tahu, bahwa (K7) Israel mempunyai Allah, dan (M) supaya segenap jemaah ini tahu, bahwa (K8) Tuhan menyelamatkan bukan dengan pedang dan bukan dengan lembing. Sebab (K9) di tangan Tuhanlah pertempuran dan Ia pun menyerahkan kamu ke dalam tangan kami."
Ketika orang Filistin itu bergerak maju untuk menemui Daud, maka segeralah Daud berlari ke barisan musuh untuk menemui orang Filistin itu; lalu (O) Daud memasukkan tangannya dalam kantungnya, diambilnyalah sebuah batu dari dalamnya, diumbannya, maka kenalah dahi orang Filistin itu, sehingga batu itu terbenam ke dalam dahinya, dan terjerumuslah ia dengan mukanya ke tanah. Demikianlah Daud mengalahkan orang Filistin itu dengan umban dan batu; ia mengalahkan orang Filistin itu dan membunuhnya, tanpa pedang di tangan. Daud berlari mendapatkan orang Filistin itu, lalu berdiri di sebelahnya; diambilnyalah pedangnya, dihunusnya dari sarungnya, lalu menghabisi dia. Dipancungnyalah kepalanya dengan pedang itu. Ketika orang-orang Filistin melihat, bahwa pahlawan mereka telah mati, maka larilah mereka.
(G4) Maka bangkitlah orang-orang Israel dan Yehuda, mereka bersorak-sorak lalu mengejar orang-orang Filistin sampai dekat Gat dan sampai pintu gerbang Ekron. Dan orang-orang yang terbunuh dari orang Filistin bergelimpangan di jalan ke Saaraim, sampai Gat dan sampai Ekron.
» (A) Orang Filistin berasal dari keturunan Ham (Kej 19:14; 1 Taw 1:12). (B) Bangsa ini sering dipakai Allah untuk “mencobai” orang Israel (Hak 3:1-2). Nama “Ham” berarti panas. Dan inilah sifat hawa nafsu. Bangsa Filistin menjadi lambang dari kedagingan atau hawa nafsu.
(C) Nama Goliat berarti: orang buangan. Goliat, pahlawan Filistin menggambarkan pimpinan dari daging atau hawa nafsu, yaitu menuju kepada kehancuran atau penawanan oleh Iblis.
Perlengkapan perang Goliat terdiri dari dua jenis logam: Tembaga menggambarkan penghukuman Allah (Ul 28:23). Besi menggambarkan kekerasan (Dan 2:40-41).
Perlengkapan perang Goliat terdiri dari dua jenis logam: Tembaga menggambarkan penghukuman Allah (Ul 28:23). Besi menggambarkan kekerasan (Dan 2:40-41).
Tujuan dari perkerjaan daging atau hawa nafsu, yang dikobarkan oleh Iblis adalah supaya kita menerima penghukuman dan kekerasan-Nya (Rm 11:22 » Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh (dalam dosa), tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamu pun akan dipotong juga). Itulah sebabnya daging selalu berusaha menaklukkan roh kita.
[Gal 5:17] Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging - karena keduanya bertentangan - sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.
[Rm 8:13] Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
(D) Siapa yang dikalahkan orang, ia adalah hamba orang itu (2 Ptr 2:19). apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran? Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu. Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran (Rm 6:16-18).
(E) 40 angka “masa pencobaan” (Ul 8:2; Kis 13:18). Kita semua akan mengalami “masa ujian”, apakah kita hidup menurut daging ataukah menurut Roh? (Rm 8:13).
Ini merupakan tantangan bagi kita. Menuruti daging/hawa nafsu dengan segala kesenangannya dan kemudian kita diperhamba dosa atau mengalahkan/mematikan keinginan daging itu dan menang terhadap dosa.
[Kol 3:5-6] Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah.
Hal “takut” (F1-2 » Saul) dan “berani” (G1-3 » Daud) adalah persoalan roh, dan hal ini berhubungan dengan iman. Bilamana kita lebih berpaut kepada suara Allah barulah kita akan mendapat kemenangan dalam peperangan iman.
[Baca juga: Gaya hidup Kristiani dalam kuasa kebangkitan; Belajar dari kesalahan Saul]
[Baca juga: Gaya hidup Kristiani dalam kuasa kebangkitan; Belajar dari kesalahan Saul]
Iman yang bertumbuh dalam roh manusia dapat mempengaruhi roh manusia lainnya (G4 – cemas dan sangat ketakutan » bangkit). Jadi pengaruh roh pada seseorang dapat menular kepada orang lain: roh dapat dialihkan (transferable).
Bilamana mulut kita dipergunakan dengan baik (Ams 21:23 » memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran), dengan mengucapkan kata-kata baik atau perkataan iman, maka hal itu akan memberikan bimbingan dan pengarahan ke jalan yang benar, yang akan menuju kepada kehidupan kekal (Ams 10:11, 21 » Mulut orang benar adalah sumber kehidupan. Bibir orang benar menggembalakan banyak orang).
(H) Ucapan Daud inilah, yang membawanya ke hadapan raja Saul (Ams 16:13 » Bibir yang benar dikenan raja, dan orang yang berbicara jujur dikasihi-Nya). Daud bukan hanya pandai bicara (1 Sam 16:18), tetapi apa yang dikatakan Daud adalah perkataan benar, bahwa Israel adalah umat dari Allah yang hidup.
Untuk memperoleh kemenangan atas musuh yang sebenarnya, Daud harus lebih dahulu menang atas musuh tersamar (Eliab dan Saul):
(I) Eliab » Bilamana kita berdiri di atas iman, seringkali kita mengalami keritikan pedas, bukan dari orang-orang di luar Tuhan, tetapi justru dari saudara-saudara seiman yang mempunyai hati cemburu (ini adalah jalan salib).
(J) Saul – memberikan saran yang melemahkan iman dan menakut-nakuti (tidak mungkin » mustahil secara akal manusia; engkau masih muda » engkau kurang pengalaman; dia sejak dari masa mudanya telah menjadi prajurit » musuhmu hebat, berpengalaman).
Ucapan ini diucapkan oleh pimpinan yang tidak lagi bersandar sepenuhnya pada Allah yang hidup, tetapi memakai pengalamannya sebagai ukuran dan itu bukan ukuran iman. Kedengarannya untuk kebaikan/keselamatan, tetapi hal-hal semacam ini dapat menjadi hambatan bagi mereka yang lemah imannya.
Ucapan ini diucapkan oleh pimpinan yang tidak lagi bersandar sepenuhnya pada Allah yang hidup, tetapi memakai pengalamannya sebagai ukuran dan itu bukan ukuran iman. Kedengarannya untuk kebaikan/keselamatan, tetapi hal-hal semacam ini dapat menjadi hambatan bagi mereka yang lemah imannya.
[I] (K1-9) Daud memiliki roh iman, percaya akan janji Allah (2 Kor 4:13; 2 Tim 4:17-18; Ibr 11:6). Perkataan iman hanya dapat diucapkan oleh seseorang yang mempunyai roh iman, dan kita hanya memiliki “roh iman” bilamana firman Tuhan yang adalah Roh itu diam dalam roh kita (Yak 1:21 » firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu). Itulah sebabnya Daud tidak membesarkan kemampuan musuh tetapi lebih memusatkan pikirannya kepada Allah (9x).
Ucapan Daud yang dikatakan dengan iman
1. (K4) Goliat melawan Daud dengan perlengkapan perang. Daud ingat janji Tuhan: Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau. Daud yakin bahwa Allah ada di pihaknya, Allah berperang baginya. Jadi, ia tidak takut dengan apa yang dilakukan oleh manusia, ia percaya bahwa Tuhan adalah Penolongnya (Mat 28:20; Rm 8:31b; Ibr 13:5b-6).
2. (L) Daud rindu Allah yang disembahnya itu dikenal dan dihargai oleh orang dunia, maka ia memberi kesaksian bahwa Allah Israel adalah Allah yang benar (Yoh 3:33; 17:3)
3. (M) Daud ingin menyadarkan jemaat bahwa “jangan ada orang yang memegahkan diri. Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, itu bukan hasil pekerjaanmu tetapi pemberian Allah (Ef 2:8-9).
[II] (G2) Daud mempunyai iman kebangkitan (2 Tim 1:7 » Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban), maka ia berani memberikan nyawanya. Ia percaya bahwa berada di pihak Allah pasti menang (Rm 8:31), karena peperangan ini adalah “perangnya Tuhan”, Allahlah yang menjadi Panglima perangnya. Inilah yang juga diminta Tuhan bagi kita yang mau mengikuti jalan-Nya (Mat 16:24-25 menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Aku).
(K3) Pengalaman iman yang lalu akan menunjang kita dalam menghadapi persoalan yang akan datang yang lebih besar. Pengalaman kelepasan yang lalu menjadi modal untuk meyakini kelepasan yang akan datang (2 Tim 4:17-18). Kadang-kadang Allah memang mengizinkan pencobaan datang menimpa anak-anak Tuhan, supaya mereka mempunyai pengalaman iman bersama Tuhan, sehingga mereka nantinya mampu menghadapi pencobaan yang lebih besar (1 Kor 10:13) .
Bilamana seseorang berpaut kepada Allah dan janji-janji-Nya dengan iman kebangkitan, maka cara dan perlengkapan yang dipakai adalah pekara sekunder. Allah dapat memakai apa saja yang ada pada kita asalkan kita bersandar pada kemampuan-Nya.
(C) Goliat, musuh sesungguhnya
(N) Perlengkapan yang diberikan oleh raja Saul itu memang baik, tetapi hal itu bukanlah suatu jaminan yang pasti untuk memperoleh kemenangan.
Demikian juga dengan segala pengetahuan yang kita terima dari manusia, semuanya itu adalah pelengkap bukanlah yang utama dalam menghadapi peperangan rohani (peperangan iman).
(O) Apa yang ada pada kita (Kel 4:2), bilamana diserahkan ke tangan Allah (mempunyai roh iman dan iman kebangkitan), akan memampukan kita melakukan pekara-pekara yang besar di luar kemampuan kita secara biasa.
Secara matematika, Goliat lebih unggul dalam segalanya (tingginya 2,97 m; pendekar dan prajurit sejak muda; pakaian: baju zirah bersisik beratnya 56,7 kg, ketopong tembaga, penutup kaki tembaga, senjata: lembing/tombak tembaga (berat mata tombak: 6,8 kg), perisai, dan pedang) dari pada Daud (masih muda dan gembala domba; senjata: tongkat, lima batu licin, umban (= ketapel identik dengan mainan anak-anak, asal mulanya digunakan untuk berburu bahkan digunakan untuk berperang pada jaman Romawi).
Goliat diduga menderita acromegaly (gangguan kelenjar pituitari yang menyebabkan tubuh menghasilkan hormon pertumbuhan yang berlebihan. Selain menyebabkan tubuh tumbuh dengan besar, orang yang menderita gangguan langka ini juga terancam menderita tumor otak).
Goliat meremehkan Daud. Tubuh Goliat terlalu besar sehingga gerakannya lambat, selain itu dia tidak mampu beradaptasi karena matanya rabun sehingga tidak bisa melihat musuhnya mendekat. Daud diberi hikmat oleh Tuhan karena segala sesuatunya selalu mengandalkan Tuhan.
Sekalipun sekarang ini kita harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan, bergembiralah. Karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus. Karena iman, kita dipelihara dalam kekuatan Allah kepada suatu hidup yang penuh pengharapan (1 Ptr 1:3-6).
(Sumber: Warta KPI TL No. 168/IV/2019).