Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Sabtu, 17 November 2018: Pw St. Elisabet dari Hungaria, Biarawati - Tahun B/II (Putih)
Bacaan: 3 Yoh 5-8; Mzm 112:1-2, 3-4, 5-6; Luk 18:1-8; Ruybs.
Saudaraku yang kekasih, engkau (1A) bertindak sebagai orang percaya, di mana engkau berbuat segala sesuatu untuk saudara-saudara, sekalipun mereka adalah orang-orang asing. Mereka telah memberi kesaksian di hadapan jemaat tentang kasihmu.
Baik benar perbuatanmu, jikalau engkau (1B) menolong mereka dalam perjalanan mereka, dengan suatu cara yang berkenan kepada Allah. Sebab karena nama-Nya mereka telah berangkat dengan tidak menerima sesuatu pun dari orang-orang yang tidak mengenal Allah.
(2) Kita wajib menerima orang-orang yang demikian, supaya kita boleh mengambil bagian dalam pekerjaan mereka untuk kebenaran.
Renungan
1. Kasih Gayus menginspirasi untuk hidup di dalam kasih
(1AB) Rupanya perbuatan Gayus begitu berkesan dan menyentuh sehingga diceritakan di depan banyak orang. Salah satu contoh nyata perbuatan Gayus, yang mencerminkan perbuatan sebagai seorang yang percaya kepada Allah.
Hal ini merupakan contoh nyata bahwa pengetahuannya tentang kasih telah sampai pada tataran praksis dan (2) menjadi pengalaman atau memori orang lain sehingga diapresiasikan dalam bentuk kesaksian kepada banyak orang.
Ini menjadi pergumulan kita bersama bagaimana pengakuan dan pengetahuan iman kita bisa dipancarkan sehingga menjadi bagian pengalaman hidup orang lain dan menjadi cerita yang menginspirasi banyak orang. Kiranya kasih Gayus ini bisa menginspirasi kita untuk terus hidup di dalam kasih.
Tuhan Yesus memberkati.