Pages

Selasa, 25 Desember 2018

Kasih karunia



Kamu dulunya ... tetapi Tuhan ... oleh kasih karunia

Efesus 2:1-3

“KAMU DAHULU sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.

Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.”

Siapa disini yang pernah bohong? Saya yakin setiap dari kalian pasti mengatakan “pernah” di dalam hati kalian - semua orang pasti pernah berbohong. 

Bagaimana dengan hawa nafsu? Pernahkah kalian melihat seseorang dengan hawa nafsu? Tuhan mengatakan bahwa dosa percabulan bukan hanya ketika kita melakukan hubungan seks dengan seseorang di luar pernikahan, melainkan juga ketika kita melihat orang lain dengan hasrat yang tidak benar. Maka itu semua orang juga pasti pernah melakukan dosa hawa nafsu

Setiap dari kita adalah seorang yang berdosa; ini adalah sebuah kebenaran yang setiap dari kita harus sadari. Alkitab mengatakan bahwa setiap dari kita dulunya dikuasai oleh dosa sehingga seharusnya menerima murka Tuhan. Jika kita tidak tau akan kebenaran bahwa kita berdosa, kita tidak akan tau bahwa kita sesungguhnya membutuhkan Juruselamat untuk menyelamatkan kita.

Rasul Paulus, seorang rasul Tuhan yang menulis sepertiga dari Alkitab perjanjian baru juga dulunya adalah hamba dosa. Dia bahkan mengakui bahwa dirinya adalah yang terjahat dari yang paling jahat - dia telah membunuh begitu banyak pengikut-pengikut Kristus. 

Tetapi Tuhan menemui Paulus di tengah perjalanannya ke Damsyik, bukan untuk menghancurkan Paulus, melainkan untuk membuka matanya, menunjukkan kasih karunia, dan menyelamatkannya

Efesus 2:4-7

“TETAPI TUHAN yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita–oleh kasih karunia kamu diselamatkan–dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga, supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.”

Rasul Paulus DULUNYA adalah yang terburuk dari yang paling buruk, TETAPI TUHAN menyelamatkannya. Dan Tuhan bukan saja menyelamatkan Rasul Paulus, tetapi juga menyelamatkan kita. Kita yang DULUNYA dikuasai oleh belenggu dosa, kini telah dibebaskan oleh karena KASIH KARUNIA TUHAN. 

Efesus 2:8-9

“Sebab KARENA KASIH KARUNIA kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.”

Kita diselamatkan bukan karena pekerjaan baik kita, bukan karena pelaksanaan agama kita, bukan karena kerja keras kita, bukan karena kedisiplinan kita, dan bukan karena kesempurnaan kita. Kita diselamatkan oleh karena KASIH KARUNIA dan KASIH KARUNIA SAJA!

Kalian ingat cerita perempuan yang ketauan berbuat zinah pada Yohanes 8? Menurut hukum Musa wanita ini seharusnya dirajam batu hingga mati. Semua orang sudah siap untuk melemparkan batu kepada perempuan ini. TETAPI TUHAN mengatakan: “Barangsiapa tidak berdosa silahkan lempar batu yang pertama.” 

Akhirnya semunya meninggalkan perempuan tersebut hingga tinggal tersisa Yesus dengan perempuan itu. Lalu Yesus mengatakan kepada perempuan itu: “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”

PEREMPUAN INI DULUNYA… TETAPI TUHAN… OLEH KASIH KARUNIA…

Kalian ingat perumpamaan yang diberikan Yesus tentang seorang anak yang meninggalkan ayahnya dan menghambur-hamburkan uangnya di dalam hawa nafsu dan pesta pora? 

Ketika dia sudah kehilangan segalanya, dia merasa dia sudah tidak akan diterima kembali oleh ayahnya; dimana sesungguhnya, ayahnya tidak pernah berhenti memikirkan tentang dirinya. Ayahnya setiap hari melirik keluar rumah dan berharap melihat anaknya berjalan pulang. Dan ketika akhirnya sang ayah melihat anaknya berjalan pulang, dia langsung berlari kepada anaknya, memeluknya, memakaikan jubahnya, dan mengadakan pesta untuk kepulangan anaknya. “Anak-ku yang terhilang sudah kembali pulang!”

ANAK INI DULUNYA… TETAPI TUHAN… OLEH KASIH KARUNIA… 

Kalian ingat dua penjahat yang berada di atas kayu salib bersama Yesus? Satu mengejek-ejek Yesus, tetapi yang satu lagi, dengan kesadaran bahwa dirinya tidak layak, hanya memohon Yesus untuk mengingat akan dirinya. Penjahat ini tidak sempat melakukan apa-apa untuk menebus semua kesalahannya - dia tidak sempat untuk memberi, dia tidak sempat untuk datang ke gereja, dan dia tidak sempat untuk menolong siapa pun. Kenyataan dia berada di atas kayu salib itu menunjukkan bahwa dia adalah seseorang yang penuh dengan kesalahan dan layak untuk dihukum mati.

TETAPI YESUS mengatakan kepadanya: “Hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”

PENJAHAT INI DULUNYA… TETAPI TUHAN… OLEH KASIH KARUNIA…

Kamu hari ini membaca tulisan ini bukan karena kebetulan, tetapi karena kasih karunia. Setiap dari kita DULUNYA adalah seorang yang dibelenggu oleh dosa-dosa kita, setiap dari kita seharusnya menerima murka Tuhan dan binasa di dalam neraka. 

TETAPI TUHAN mengirimkan Anak-Nya yang tunggal agar barangsiapa percaya kepada-Nya dapat diselamatkan. Dan keselamatan ini bukan datang oleh karena apa yang telah kita perbuat, melainkan oleh karena apa yang telah Yesus perbuat! KASIH KARUNIA adalah satu-satunya alasan kita diselamatkan!

Ketika kita berseru dan menyerahkan diri kita kepada Tuhan kita, Yesus Kristus, kita tidak menjadi versi yang lebih baik dari diri kita yang sebelumnya, melainkan kita menjadi ciptaan yang baru! Yang dulu telah berlalu, dan yang baru telah datang! Thank You JESUS!

“Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” (Rm 6:23).




Waspadalah akan dosa, dan bertumbuhlah di dalam pengenalan akan Tuhan

“Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, kamu telah mengetahui hal ini sebelumnya. Karena itu waspadalah, supaya kamu jangan terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan kehilangan peganganmu yang teguh. Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.” (2 Ptr 3:17-18)

Rasul Petrus mengatakan bahwa di dalam hidup ini, kita akan berjalan menuju antara dua hal ini: Bertumbuh dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum atau bertumbuh dalam kasih karunia dan pengenalan akan Tuhan Yesus

Rasul Petrus tidak mengatakan bahwa pilihannya adalah antara bertumbuh di dalam Tuhan Yesus atau tidak bertumbuh sama sekali, melainkan bertumbuh di dalam Tuhan atau di dalam kesesatan. 

Banyak yang bertanya-tanya, “apa tandanya seseorang sungguh mengenal Tuhan?” Jawabannya tentu bukanlah seseorang yang tidak berdosa. Karena Alkitab mengatakan bahwa semua orang sesungguhnya berdosa - “Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita” (1 Yoh 1:8). Maka jawaban tepatnya adalah: Seseorang yang mengenal Tuhan adalah seseorang yang bertumbuh di dalam kasih karunia dan pengenalan akan Tuhan Yesus.

Seseorang yang sudah lahir baru tetap akan memiliki dosa, karena kita semua masih tinggal di dunia ini. Tetapi seseorang yang lahir baru akan terus bertumbuh dalam kasih kepada Tuhan Yesus dan terus bertumbuh dalam kebencian kepada dosa-dosa. Seseorang yang sudah lahir baru tetap dapat jatuh sewaktu-waktu di dalam hidupnya, tetapi dia akan berdiri kembali dan berjalan lagi menuju Tuhan Yesus

Melalui pesan Rasul Petrus ini kita juga dapat belajar sebuah poin penting lain, yaitu: Kita dapat mengalahkan godaan dunia bukan dengan berusaha keras menggunakan kekuatan kita, melainkan dengan mengenal Tuhan Yesus lebih lagi

Kedisiplinanmu dan kerja kerasmu tidak akan menyelamatkanmu; keselamatan hanya ditemukan di dalam Dia yang sudah mengambil tempatmu di atas kayu salib itu! 

Kasih karunia-Nya adalah satu-satunya alasan kita dapat mengalahkan adiksi-adiksi jahat di dalam hidup kita, satu-satunya alasan kita dapat dibenarkan Allah Bapa, dan satu-satunya alasan kita dapat diselamatkan dari hukuman atas dosa-dosa kita.

All you need is Jesus! 

“Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.

Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.” (Ibrani 12:1-2).




3 Keindahan dari kasih karunia

“Aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman. Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan (2) iman dan kasih dalam Kristus Yesus. Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: “Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,” dan di antara mereka (1) akulah yang paling berdosa.

Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian (3) aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal. Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin.” (1 Tim 1:13-17)

Melalui pembacaan Firman kita hari ini, kita dapat belajar tiga hal tentang kasih karunia Tuhan:

1. Kasih karunia adalah bagi mereka yang berdosa

“Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: “Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,” dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.”

Banyak orang yang suka bertanya kepada saya: “Ka, apakah Tuhan masih mau mengampuni saya, bahkan setelah saya melakukan begitu banyak dosa?” Banyak orang yang secara tidak sadar berpikir bahwa Tuhan datang ke dunia untuk mencari orang-orang benar, padahal sesungguhnya, Tuhan datang untuk mencari orang-orang berdosa.

“Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.” (Mrk 2:17)

“Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.” (Luk 19:10)

Kasih karunia bukanlah sesuatu yang diberikan kepada orang-orang yang layak mendapatkannya, melainkan sesuatu yang diberikan kepada orang-orang yang tidak layak mendapatkannya. Lagipula, sesungguhnya tidak ada satu pun manusia di dunia ini yang layak mendapatkan kasih karunia Tuhan. Namun oleh karena kebaikan dan kasih Tuhan kepada manusia, Dia memberikan kasih karunia-Nya secara gratis - sehingga barangsiapa yang mau menerimanya dapat memperoleh kehidupan kekal di dalam-Nya.

2. Kasih karunia membuahkan iman dan kasih kepada Yesus

“Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus.”

Rasul Paulus mengatakan bahwa kasih karunia dari Tuhan lah yang akan membuahkan iman dan kasih kepada Yesus. Kita memiliki iman dan memiliki kasih kepada Yesus bukan karena kita begitu baik dan begitu hebat, melainkan karena kita telah terlebih dahulu menerima kasih karunia dari Tuhan. Kebenarannya, semakin kita menerima kasih karunia Tuhan dan menyadari keindahan kasih karunia itu, maka iman kita dan kasih kita kepada Yesus juga akan semakin bertumbuh.

Jangan sombong jika hidupmu lebih benar dari orang lain dan jangan putus asa jika hidupmu masih belum terlepas dari dosa. Rahasia dari kehidupan benar bukanlah berasal dari diri manusia itu sendiri, melainkan berasal dari kasih karunia Tuhan. Terus berdoa agar Tuhan menunjukkan kasih karunia-Nya lebih lagi di dalam kehidupanmu. Orang-orang yang memiliki iman dan kasih yang besar bukanlah mereka yang baik, melainkan mereka yang sadar bahwa Tuhan sangat baik.

3. Dari menerima kasih karunia, menjadi penyalur kasih karunia

“Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.”

Tuhan tidak berencana agar kita hanya menjadi penerima kasih karunia, melainkan Dia berencana supaya kita juga bisa menjadi penyalur kasih karunia. Setelah kasih karunia mengubah hidup kita (seperti kasih karunia mengubah hidup Rasul Paulus), Tuhan ingin agar kita menunjukkan kepada dunia betapa luar biasa perubahan yang terjadi di dalam diri kita.

Bukan untuk menyombongkan diri … melainkan untuk memberikan kemuliaan bagi nama Tuhan.

Ketika orang melihat bagaimana hidupmu diubahkan:

Dulunya terjerat pornografi dan seks bebas, sekarang bebas dari hawa nafsu dan setia dengan pasangan…

Dulunya cepat marah dan suka membenci, sekarang jauh lebih sabar dan mau mengampuni…

Dulunya tidak pernah ke gereja, sekarang pelayanan di gereja…

Orang-orang pasti akan bertanya-tanya, “Kok bisa? Apa yang terjadi” Dan disanalah kamu dapat mengarahkan lampu sorot kepada Tuhan, “Ini bukan karena kehebatan atau kebaikan saya, melainkan ini semua adalah karena kasih karunia Tuhan.”


(Sumber: @gracedepth).