Jika kita jujur dengan diri kita sendiri, terkadang kita merasa kesepian oleh karena status single kita, apalagi jika kita melihat orang-orang di sekitar kita terlihat menikmati kehidupan pacaran atau pernikahan mereka.
Seringkali ketika kita masih single, kita sangat ingin untuk memiliki seseorang yang special di dalam hidup kita untuk membuat hidup kita menjadi lebih berwarna, dan kita berasumsi bahwa kita mengerti bagaimana cara membina sebuah hubungan yang baik.
Tetapi sebenarnya, survey mengatakan bahwa 50% dari pernikahan berakhir dalam perceraian. Loh kok bisa? Mengapa angka perceraian sangatlah tinggi?
Jawabannya: Banyak yang masuk ke dalam pernikahan dengan gampangnya, sehingga banyak juga yang keluar dari pernikahan dengan gampangnya.
Banyak yang berpikir bahwa rasa kesepian ketika mereka single dapat diperbaiki melalui hubungan pernikahan. Banyak yang tidak mengerti cinta kasih yang sesungguhnya yang dapat membina sebuah hubungan pernikahan.
Kehidupan pernikahanmu hanya akan sebaik kehidupan singlemu.
Banyak yang berpikir bahwa rasa kesepian ketika sedang single dapat diperbaiki melalui hubungan pernikahan - ini adalah sebuah pemikiran yang keliru.
Pernikahan tidak dapat meningkatkan kehidupan singlemu, tetapi kualitas kehidupan singlemu dapat meningkatkan kehidupan pernikahanmu.
Mari saya jelaskan dengan beberapa contoh:
Jangan berpikir pernikahan akan membantumu berhenti merokok, kemungkinan besar kamu tidak akan berhenti merokok bahkan setelah menikah. Tetapi jadilah seorang single yang tepat terlebih dahulu dengan berhenti merokok, sehingga kamu dapat memiliki kehidupan pernikahan yang lebih baik.
Jangan berpikir pernikahan akan mengisi kesepian di dalam kehidupan singlemu. Jika kamu membutuhkan orang lain untuk membuat dirimu terasa terisi, suatu hari nanti kamu akan kecewa dengan pasanganmu karena dia tidak akan dapat memenuhi semua yang kamu harapkan.
Temukanlah sukacita dan rasa syukur penuh di dalam Tuhan terlebih dahulu ketika masih single, maka kamu juga dapat memiliki pernikahan yang lebih baik.
Apa yang Alkitab katakan mengenai topik single ini?
Pada Yohanes 4, terdapat cerita tentang Tuhan Yesus yang bertemu dengan seorang perempuan Samaria yang memiliki lima suami dan laki-laki yang saat itu hidup dengannya bahkan bukanlah suaminya.
Tuhan Yesus mengatakan kepada perempuan tersebut bahwa Dia lah sumber mata air hidup yang tidak akan pernah habis dan satu-satunya yang dapat menghilangkan kehausan perempuan itu.
Dalam kata lain, Tuhan Yesus mengatakan bahwa “Laki-laki mana pun tidak akan pernah dapat memberikan apa yang kamu cari-cari selama ini. Kamu sudah memiliki lima suami tetapi tetap tidak menerima kepuasan yang kamu butuhkan bukan? Sesungguhnya yang kamu cari selama ini ada pada diri-Ku—Aku lah sumber mata air yang akan membuatmu menemukan sukacita penuh.”
Teman-teman, temukanlah sukacita penuh ketika masih single di dalam Tuhan Yesus. Yang kamu butuhkan untuk mengakhiri rasa kesepian bukanlah dengan sebuah hubungan pernikahan, melainkan sebuah hubungan dengan Tuhan Yesus.
Jika kita sudah merasakan hubungan kasih dengan Tuhan Yesus, baru kita dapat membina hubungan kasih dengan manusia lain melalui sebuah pernikahan.
Ingat, bahwa Firman Tuhan sendiri yang mengatakan bahwa “God is Love”—Tuhan adalah kasih; barangsiapa tidak mengenal Tuhan, dia belum sungguh-sungguh mengenal kasih yang sesungguhnya.
KONKLUSI
Kita sering berpikir bahwa berjalan menuju pernikahan adalah sekedar tentang menemukan orang yang tepat untuk kita, padahal sesungguhnya, berjalan menuju pernikahan adalah lebih tentang menjadi orang yang tepat untuk pasangan kita. Dan kita memiliki kesempatan terbesar untuk menjadi orang yang tepat tersebut ketika kita masih single.
Jadi, temukan sukacita penuh terlebih dahulu dan jadilah pribadi yang baik terlebih dahulu ketika masih single; tidak perlu terburu-buru dalam mencari pasangan hidup - Tuhan akan memberikan sesuai dengan waktu-Nya.
(Sumber: Grace Depth).