Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Rabu, 7 November 2018: Hari Biasa XXXI - Tahun B / II (Hijau)
Bacaan: Flp 2:12-18; Mzm 27:1, 4, 13-14; Luk 14:25-33
1. Mengerjakan keselamatan: menjauhi kejahatan!
Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah (*) kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.
Tetapi sekalipun darahku dicurahkan pada korban dan ibadah imanmu, aku bersukacita dan aku bersukacita dengan kamu sekalian. Dan kamu juga harus bersukacita demikian dan bersukacitalah dengan aku.
Renungan:
Banyak orang yang mengaku dirinya percaya dan beriman kepada Yesus tetapi masih memandang rendah nilai pengorbanan Kristus di atas kayu salib. Mereka mengganggap sepele keselamatan yang telah diberikan Tuhan.
Apa buktinya seseorang dikatakan sudah tidak peduli lagi terhadap keselamatan yang telah diterimanya dari Tuhan itu? Hal ini bisa dilihat dari gaya hidupnya, belum sepenuhnya meninggalkan hidup lamanya, masih bersahabat dengan dunia ini dan mencintai dosa.
Ingatlah! Cara hidup kita yang sia-sia telah ditebus dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus (1 Ptr 1:18-19). (*) Untuk itu kita harus berani berkata tidak terhadap dosa dan menghormati kehadiran Roh Kudus dalam hidup kita dengan cara menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang! (Rm 13:12).
Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.
Tetapi sekalipun darahku dicurahkan pada korban dan ibadah imanmu, aku bersukacita dan aku bersukacita dengan kamu sekalian. Dan kamu juga harus bersukacita demikian dan bersukacitalah dengan aku.
Renungan:
Banyak orang yang mengaku dirinya percaya dan beriman kepada Yesus tetapi masih memandang rendah nilai pengorbanan Kristus di atas kayu salib. Mereka mengganggap sepele keselamatan yang telah diberikan Tuhan.
Apa buktinya seseorang dikatakan sudah tidak peduli lagi terhadap keselamatan yang telah diterimanya dari Tuhan itu? Hal ini bisa dilihat dari gaya hidupnya, belum sepenuhnya meninggalkan hidup lamanya, masih bersahabat dengan dunia ini dan mencintai dosa.
Ingatlah! Cara hidup kita yang sia-sia telah ditebus dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus (1 Ptr 1:18-19). (*) Untuk itu kita harus berani berkata tidak terhadap dosa dan menghormati kehadiran Roh Kudus dalam hidup kita dengan cara menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang! (Rm 13:12).
Tuhan Yesus memberkati.