Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Bacaan: Ef 6:1-9; Mzm 145:10-11, 12-13ab,13cd-14; Luk 13:22-30
Minggu, 25 Agustus 2019: Hari Minggu Biasa XXI - Tahun C/I (Hijau)
Bacaan: Yes 66:18-21; Mzm 117:1, 2; Ibr 12:5-7, 11-13; Luk 13:22-30
Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: (1) "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.
Jika tuan rumah telah bangkit dan telah menutup pintu, kamu akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata: Tuan, bukakanlah kami pintu! dan Ia akan menjawab dan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang.
Maka kamu akan berkata: Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami. Tetapi Ia akan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang, enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan!
Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kamu akan melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi di dalam Kerajaan Allah, tetapi kamu sendiri dicampakkan ke luar. Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. Dan sesungguhnya ada orang yang terakhir yang akan menjadi orang yang terdahulu dan ada orang yang terdahulu yang akan menjadi orang yang terakhir."
Renungan
1. Berjuanglah masuk melalui pintu yang sesak itu!
(1) Untuk memasuki Kerajaan Allah, tidak secara otomatis, tetapi harus diperjuangkan. Pintu perjuangan itu antara lain melalui “pintu iman” akan Yesus sebagai jalan, kebenaran dan hidup. Inilah pintu yang paling utama.
Pintu yang sempit mengindikasikan betapa sulitnya mengikuti Yesus. Ada begitu banyak hambatan yang menghadang dalam mengikuti Yesus. Hambatan yang utama adalah tawaran dunia yang begitu hebat dan mengasyikan banyak orang sehingga tak terpikirkan lagi bahwa suatu saat kita semua akan dipanggil Yang Mahakuasa.
Bagi Yesus tidak penting apakah banyak atau sedikit orang yang diselamatkan, itu adalah urusan Allah. Yang penting adalah bagaimana supaya kelak setiap orang beroleh keselamatan. Bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah berjuang untuk melalui jalan yang sempit itu?
2. Jalan Tuhan
(1) Dari pihak kita diminta untuk membuka hati, untuk menerima rahmat keselamatan tersebut dan terus-menerus berjuang masuk melalui pintu yang sesak.
Siapakah sebenarnya pintu sesak yang dimaksud? Pintu satu-satunya ialah Kristus sendiri (Yoh 10:7). Pintu itu menjadi sesak karena kita tidak mau melawan arus zaman yang sangat mengagungkan dan mendewakan kekuasaan dan kesenangan duniawi.
Mari kita mohon rahmat-rahmat yang kita butuhkan dalam perjalanan hidup kita agar kita kuat dan setia sampai akhir dalam menempuh jalan Tuhan.