Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Senin, 6 Agustus 2018: Pesta Yesus menampakkan kemuliaan-Nya - Tahun B/II (Putih)
Bacaan: Dan 7:9-10, 13-14; Mzm 97:1-2, 5-6, 9; 2 Ptr 1:16-19; Mrk 9:2-10
1. Ada saatnya kita "turun gunung"
Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan bersama-sama dengan mereka Ia (2A) naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu (1A) Yesus berubah rupa di depan mata mereka, dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu. Maka nampaklah kepada mereka Elia bersama dengan Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus.
Kata Petrus kepada Yesus: "Rabi, (2B) betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia." Ia berkata demikian, sebab tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan.
Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara: (1B) "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia." Dan sekonyong-konyong waktu mereka memandang sekeliling mereka, mereka tidak melihat seorang pun lagi bersama mereka, kecuali Yesus seorang diri.
Pada waktu mereka (3) turun dari gunung itu, Yesus berpesan kepada mereka, supaya mereka jangan menceriterakan kepada seorang pun apa yang telah mereka lihat itu, sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati. Mereka memegang pesan tadi sambil mempersoalkan di antara mereka apa yang dimaksud dengan "bangkit dari antara orang mati".
Renungan:
(1AB) Peristiwa konfigurasi ini meneguhkan iman kepercayaan mereka bahwa Yesus adalah Mesias, terutama Petrus yang pertama kali mengakui Yesus adalah Mesias (Mat 16:15-17).
(2AB) Merasa bahagia berada di dalam Hadirat Tuhan, saat-saat paling indah sebab ada ketenangan dan kedamaian hati (Bdk. Mzm 84:11).
(3) Bersaksi (2 Ptr 1:16-19 - Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." Suara itu kami dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus. Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi.).
Ada saat kita duduk diam di dalam Hadirat Tuhan, ada saat kita "turun gunung" bersaksi dan melakukan perbuatan kasih sehingga iman sesama kita semakin diteguhkan.
Tuhan Yesus memberkati.