Setiap hari kita pasti menggunakan mulut kita. Namun, apakah yang keluar dari mulut kita? Yang baik, benar, dan dapat membangun diri sendiri dan orang lain? Ataukah, yang buruk dan dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain?
Tuhan menciptakan mulut untuk kebaikan, tidak untuk menebarkan duri atau racun yang mematikan diri sendiri dan orang lain.
Melalui mulut kita dapat mengeluarkan kata-kata pujian, peneguhan, penghargaan, terimakasih, penyesalan, maaf-memaafkan, meminta tolong, penghiburan, dan lain-lain untuk membawa kebaikan dan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Lebih daripada itu, Tuhan ingin agar kita menguduskan setiap ungkapan yang keluar dari mulut kita, yaitu dengan bernyanyi dan bermazmur bagi Dia, dan membicarakan segala karya Tuhan yang ajaib dalam hidup kita.
Tuhan ingin agar kita memiliki 'mulut emas' sehingga orang lain mengenal kemahakuasaan, kemahaagungan, dan kemaharahiman Tuhan, sehingga mereka dengan segenap hati memuji dan memuliakan Tuhan serta menyerahkan diri kepada Tuhan.
Sudahkah kita menggunakan mulut kita untuk membawa kekudusan pada diri kita sendiri dan orang lain? Apakah nama dan karya Tuhan yang senantiasa terungkap dari mulut kita? Sungguhkah kita memuliakan Tuhan ketika kita bernyanyi dan bermazmur?
(Sumber: http://www.renunganpkarmcse.com)