Pages

Selasa, 26 September 2017

Ketika Tuhan menguji, apakah yang dapat kita tanggung?

Salah satu hal penting agar tanaman anggur bisa berbuah dengan baik dan lebat adalah pada proses pemangkasan.

Tujuan pemangkasan adalah memperoleh batang pokok tanaman anggur yang kekar dan kuat, sehingga bentuk dasar tanaman bagus, memperoleh cabang dan ranting yang subur dan sehat dalam jumlah banyak, serta membentuk kerangka dasar tanaman yang sesuai bentuk pohon yang diharapkan.

Pemangkasan pembuahan tanaman anggur berguna agar tanaman anggur bisa berbuah dengan lebat dan memiliki kualitas bagus. Jadi, untuk menghasilkan panen buah anggur yang banyak dan berkualitas bagus, perlu pemangkasan yang baik dan benar.

Demikian pula dengan anak-anak Tuhan, jika sudah waktunya tidak menghasilkan buah yang tetap maka akan dipangkas oleh-Nya.

Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nyasupaya ia lebih banyak berbuahBarangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam diaia berbuah banyaksebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa (Yoh 15:2, 5).

Musim pemangkasan Tuhan itulah musim-musim yang paling tidak disukai oleh manusia dan seringkali membuat banyak orang memberontak (mengalami "padang gurun" dan "malam gelap", Yohanes Salib). 

Ketika kita dipangkas oleh Tuhan, kita mengalami suatu kerugian, menderita penderitaan badani. Tujuannya agar kita berhenti berbuat dosa (1 Ptr 4:1).

Apakah yang akan kita lakukan ketika kita dipangkas oleh Allah, masuk di dalam "pergumulan"?

Ada yang bergumul dengan Allah - selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu (Luk 18:1-8); senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus (2 Kor 12:10); menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada Pencipta yang setia (1 Ptr 4:19); siap sedia baik atau tidak baik waktunya untuk memberitakan firman dengan segala kesabaran dan pengajaran (2 Tim 4:2 - tetap melayani).

Ada yang memberontak kepada Tuhan (Yes 30:9 - enggan mendengar pengajaran Tuhan). Mereka tidak tahu bahwa Tuhan memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi (Ams 3:12).

Mereka juga tidak tahu bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah (Rm 8:28).

Tuhan mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Nya mengenai kita, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan (Yer 29:11).

Ingatlah! Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya. Siapakah orang yang takut akan Tuhan? Kepadanya Tuhan menunjukkan jalan yang harus dipilihnya (Mzm 25:10, 12).

Marilah kita belajar dari Kitab Ayub

[1:6] Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap Tuhan dan di antara mereka datanglah juga Iblis.

[1:7-8] Maka bertanyalah Tuhan kepada Iblis: "Dari mana engkau?" Lalu jawab Iblis kepada Tuhan: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi." 

Lalu bertanyalah Tuhan kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan."

[1:9-11] Lalu jawab Iblis kepada Tuhan: "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah? Bukankah (A) Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu. Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu."

(A) Orang yang takut akan Tuhan, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya: Malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu (Mzm 91:11); Anak cucunya akan perkasa di bumi; angkatan orang benar akan diberkati. Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya, kebajikannya tetap untuk selamanya (Mzm 112:1-3).

[1:12] Maka firman Tuhan kepada Iblis: (B) "Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya." Kemudian pergilah Iblis dari hadapan Tuhan.

[1:13-15] Lembu sapi membajak dan keledai-keledai betina makan rumput di sebelahnya, datanglah orang-orang Syeba menyerang dan merampasnya serta memukul penjaganya dengan mata pedang.

[1:16] Kambing domba dan penjaga-penjaga, api telah menyambar dari langit dan membakar habis.

[1:17] Orang-orang Kasdim membentuk tiga pasukan, lalu menyerbu unta-unta dan merampasnya serta memukul penjaganya dengan mata pedang.

[1:18-19] Anak-anak Ayub yang lelaki dan yang perempuan sedang makan-makan dan minum anggur di rumah saudara mereka yang sulung, tiba-tiba angin ribut bertiup dari seberang padang gurun; rumah itu dilandanya pada empat penjurunya dan roboh menimpa orang-orang muda itu, sehingga mereka mati.

[1:20-21] Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah, katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!"

[2:1] Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap Tuhan dan di antara mereka datang juga Iblis untuk menghadap Tuhan.

[2:2] Maka bertanyalah Tuhan kepada Iblis: "Dari mana engkau?" Lalu jawab Iblis kepada Tuhan: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi."

[2:3] Firman Tuhan kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. Ia tetap tekun dalam kesalehannya, meskipun engkau telah membujuk Aku melawan dia untuk mencelakakannya tanpa alasan."

[2:4-5] Lalu jawab Iblis kepada Tuhan: "Kulit ganti kulit! Orang akan memberikan segala yang dipunyainya ganti nyawanya. Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah tulang dan dagingnya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu."

[2:6] Maka firman Tuhan kepada Iblis: (C) "Nah, ia dalam kuasamu; hanya sayangkan nyawanya."

[2:7-8] Kemudian Iblis pergi dari hadapan Tuhan, lalu ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya. Lalu Ayub mengambil sekeping beling untuk menggaruk-garuk badannya, sambil duduk di tengah-tengah abu.

» (BC) Allah tidak akan mengizinkan kejahatan jika Dia tidak menyebabkan suatu kebaikan yang datang dari kejahatan itu (Kopendium KGK 58; 1Ptr 3:17; Rm 8:28).

[2:9] Maka (D) berkatalah isterinya kepadanya: "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!"

[2:10] Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?"

[2:11] Ketika ketiga sahabat Ayub mendengar kabar tentang segala malapetaka yang menimpa dia, maka datanglah mereka dari tempatnya masing-masing, yakni: Elifas, orang Teman, dan Bildad, orang Suah, serta Zofar, orang Naama. Mereka bersepakat untuk mengucapkan belasungkawa kepadanya dan menghibur dia.

[4:8, 5:17-18] Maka (E) berbicaralah Elifas, orang Teman: "Yang telah kulihat ialah bahwa orang yang membajak kejahatan dan menabur kesusahan, ia menuainya juga. ... Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa. Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula."

[22:10, 21-27] Maka (F) Elifas, orang Teman, menjawab: "Itulah sebabnya engkau dikelilingi perangkap, dan dikejutkan oleh kedahsyatan dengan tiba-tiba. ... Berlakulah ramah terhadap Dia, supaya engkau tenteram; dengan demikian engkau memperoleh keuntungan. Terimalah apa yang diajarkan mulut-Nya, dan taruhlah firman-Nya dalam hatimu. Apabila engkau bertobat kepada Yang Mahakuasa, dan merendahkan diri; apabila engkau menjauhkan kecurangan dari dalam kemahmu ... Jikalau engkau berdoa kepada-Nya, Ia akan mengabulkan doamu."

[8:3-7] Maka (G) berbicaralah Bildad, orang Suah:. "Masakan Allah membengkokkan keadilan? Masakan Yang Mahakuasa membengkokkan kebenaran? ... Kalau engkau mencari Allah, dan memohon belas kasihan dari Yang Mahakuasa, kalau engkau bersih dan jujur, maka tentu Ia akan bangkit demi engkau dan Ia akan memulihkan rumah yang adalah hakmu. Maka kedudukanmu yang dahulu akan kelihatan hina, tetapi kedudukanmu yang kemudian akan menjadi sangat mulia."

[11:4-6, 11] Maka (H) berbicaralah Zofar, orang Naama: "Katamu: Pengajaranku murni, dan aku bersih di mata-Mu. Tetapi, mudah-mudahan Allah sendiri berfirman, dan membuka mulut-Nya terhadap engkau, dan memberitakan kepadamu rahasia hikmat, karena itu ajaib bagi pengertian. Maka engkau akan mengetahui, bahwa Allah tidak memperhitungkan bagimu sebagian dari pada kesalahanmu. ... Ia mengenal penipu dan melihat kejahatan tanpa mengamat-amatinya."

[36:5-7, 21] (I) Berkatalah Elihu bin Barakheel, orang Bus itu: "Ketahuilah, Allah itu perkasa, namun tidak memandang hina apapun, Ia perkasa dalam kekuatan akal budi. Ia tidak membiarkan orang fasik hidup, tetapi memberi keadilan kepada orang-orang sengsara. Ia tidak mengalihkan pandangan mata-Nya dari orang benar, tetapi menempatkan mereka untuk selama-lamanya di samping raja-raja di atas takhta, sehingga mereka tinggi martabatnya. Jagalah dirimu, janganlah berpaling kepada kejahatan, karena itulah sebabnya engkau dicobai oleh sengsara."

[42:7-8] (J) Firman Tuhan kepada Elifas, orang Teman: "Murka-Ku menyala terhadap engkau dan terhadap kedua sahabatmu, karena kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub. Oleh sebab itu, ambillah tujuh ekor lembu jantan dan tujuh ekor domba jantan dan pergilah kepada hamba-Ku Ayub, lalu persembahkanlah semuanya itu sebagai korban bakaran untuk dirimu, dan baiklah hamba-Ku Ayub meminta doa untuk kamu, karena hanya permintaannyalah yang akan Kuterima, supaya Aku tidak melakukan aniaya terhadap kamu, sebab kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub."

» (D-J) Penyebab penderitaan ada dua: (1) Karena dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut (Yak 1:14-15). (2) Karena dikehendaki Allah (1 Ptr 3:17).

Jadi, janganlah menghakimi seseorang yang sedang menderita, karena kita tidak tahu apa yang sesungguhnya terjadi dalam kehidupan orang tersebut.

[42:9] Maka pergilah Elifas, orang Teman, Bildad, orang Suah, dan Zofar, orang Naama, lalu mereka melakukan seperti apa yang difirmankan Tuhan kepada mereka. Dan Tuhan menerima permintaan Ayub.

[42:10] Lalu (K) Tuhan memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan Tuhan memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu.

» (K) Ada berkat yang luar biasa jika kita mau mengasihi musuh kita (Mat 5:44).

Teladan penderitaan, kesabaran dan ketekunan Ayub (Yak 5:10-11).

Sekalipun aku dicemoohkan oleh istri dan sahabat-sahabatku, namun ke arah Allah mataku menengadah sambil menangis, supaya Ia memutuskan perkara antara manusia dengan Allah, dan antara manusia dengan sesamanya (2:9; 16:20-21, 6).

Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas. Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang. Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar, dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya. Tetapi Ia tidak pernah berubah siapa dapat menghalangi Dia? Apa yang dikehendaki-Nya, dilaksanakan-Nya juga. Karena Ia akan menyelesaikan apa yang ditetapkan atasku, dan banyak lagi hal yang serupa itu dimaksudkan-Nya (23:10-14).

Allah mempunyai pertimbangan dan pengertian (12:13). Aku tahu: Penebusku hidup, aku sendiri akan melihat memihak kepadaku; mataku sendiri menyaksikan-Nya dan bukan orang lain (19:25-27).

Allah itu bijak dan kuat, ... Walaupun aku benar, aku tidak mungkin membantah Dia, malah aku harus memohon belas kasihan kepada yang mendakwa aku (9:4, 15). Bila aku berbicara, penderitaanku tidak menjadi ringan (16:6).

Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya dan menuduh Allah berbuat yang kurang patut (1:22; 2:10).

Ingatlah! Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya (1 Kor 10:13).

(Sumber: Warta KPI TL No.149/IX/2017 » Renungan KPI TL Tgl 10 Agustus 2017 dan 7 September 2017, Dra Yovita Baskoro, MM).