Pages

Sabtu, 22 April 2017

Manfaat membaca Alkitab



Seorang Kakek hidup di suatu perkebunan di suatu pegunungan sebelah timur Negara bagian Kentucky (Amerika) dengan cucu lelakinya yg masih muda. 

Setiap pagi Kakek bangun lebih awal dan membaca Alkitab di meja makan di dapurnya. Cucu lelaki nya ingin sekali menjadi seperti kakeknya dan mencoba untuk menirunya dalam cara apapun semampunya.

Suatu hari sang cucu bertanya: " Kakek! Aku mencoba untuk membaca Alkitab seperti yang kakek lakukan tetapi aku tidak memahaminya, dan apa yang aku pahami aku lupa secepat aku menutup buku. Apa sih kebaikan dari membaca Alkitab?" 

Dengan tenang sang Kakek mengambil keranjang tempat arang, memutar sambil melubangi keranjangnya ia menjawab: "Bawa keranjang ini ke sungai dan bawa kemari lagi penuhi dengan air."

Maka sang cucu melakukan seperti yang diperintahkan kakek, tetapi semua air habis menetes sebelum tiba di depan rumahnya. 

Kakek tertawa dan berkata, "Lain kali kamu harus melakukannya lebih cepat lagi," Maka ia menyuruh cucunya kembali ke sungai dengan keranjang tersebut untuk dicoba lagi. 

Sang cucu berlari lebih cepat, tetapi tetap, lagi-lagi keranjangnya kosong sebelum ia tiba di depan rumah. Dengan terengah-engah, ia berkata kepada kakek nya bahwa mustahil membawa air dari sungai dengan keranjang yang sudah dilubangi, maka sang cucu mengambil ember sebagai gantinya. 

Kakek berkata: "Aku tidak mau ember itu; aku hanya mau keranjang arang itu. Ayolah, usaha kamu kurang cukup." 

Maka sang kakek pergi ke luar pintu untuk mengamati usaha cucu laki-lakinya itu.

Cucunya yakin sekali bahwa hal itu mustahil, tetapi ia tetap ingin menunjukkan kepada kakeknya, biar sekalipun ia berlari secepat-cepatnya, air tetap akan bocor keluar sebelum ia sampai ke rumah. 

Sekali lagi sang cucu mengambil air ke dalam sungai dan berlari sekuat tenaga menghampiri kakek, tetapi ketika ia sampai didepan kakek keranjang sudah kosong lagi.

Sambil terengah-engah ia berkata: " Lihat Kek, percuma!" "Jadi kamu pikir percuma?" Jawab kakek. 

Kakek berkata: "Lihatlah keranjangnya." Sang cucu menurut, melihat ke dalam keranjangnya dan untuk pertama kalinya menyadari bahwa keranjang itu sekarang berbeda. 

Keranjang itu telah berubah dari keranjang arang yang tua kotor dan kini bersih luar dalam.

"Cucuku, hal itulah yang terjadi ketika kamu membaca Alkitab. Kamu tidak bisa memahami atau ingat segalanya, tetapi ketika kamu membacanya lagi, kamu akan berubah, luar dalam. Itu adalah karunia dari Allah di dalam hidup kita."

Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu. Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku (Mzm 119: 9, 105).

(Sumber: Warta KPI TL No. 176/XII/2019).