Ketika Butler melihat seorang anak kecil (Stephanie Hanes, 3 tahun) tanpa lengan tercebur ke dalam kolam renang, dia langsung terjun ke dasar kolam dan membawanya naik, wajah anak itu membiru dan tidak ada denyut nadinya.
Sementara ibu Stephanie menelpon para medis, Butler melakukan nafas buatan. Karena tak berdaya, maka ibu Stepanie menangis dan memeluk bahu Butler.
Butler berkata: “Jangan kuatir, saya sudah menjadi tangannya untuk ke luar dari kolam renang. Sekarang saya juga menjadi paru-parunya.”
Beberapa detik kemudian, Stephanie terbatuk-batuk dan mulai menangis. Sambil memeluk Stephanie, ibunya bertanya: “Bagaimana anda tahu bahwa anak saya baik-baik saja?”
Jawab Butler: “Saya tidak tahu. Ketika kaki saya terkena ranjau di Vietnam tahun 1965, saya diseret oleh seorang gadis Vietnam. Dia berjuang menyeret saya ke desanya sambil berbisik dengan bahasa Inggris yang terpatah-patah, ‘Jangan kuatir, tidak apa-apa, anda dapat hidup. Saya akan menjadi kaki anda.’ Kata-kata itulah yang membawa harapan bagi jiwa saya dan saya ingin melakukan hal yang sama untuk Stephanie.”
(Sumber: Warta KPI TL No.120/IV/2014).