Pages

Minggu, 26 Maret 2017

Percaya tanpa ragu

Untuk mengurangi stres setelah berhenti bekerja, anak perempuan saya membeli mobil untuk antar jemput dua anaknya, dan dia juga mencari anak-anak yang memerlukan antar jemput. Ternyata antar jemputnya tidak banyak, hanya ada tiga anak.

Pada suatu hari, anak saya merasakan sakit pada perut dan pinggangnya. Lalu saya mengantarnya ke RS Adi Husada untuk memeriksakan penyakitnya. 

Berdasarkan pemeriksaan dokter, ternyata dia mengalami infeksi usus buntu dan ada juga batu pada empedunya. Jika dioperasi, dibutuhkan biaya tiga puluh delapan juta rupiah.

Karena keadaan ekonominya yang pas-pasan, dia menunda melakukan operasi. Atas saran dari temannya maka dia menjalani terapi apel. 

Meskipun perutnya agak kembung setelah terapi apel, dia berusaha menjalaninya selama sebulan sampai tidak merasakan sakit lagi pada perut dan pinggangnya. 

Pada suatu hari saya menelpon anak saya, tetapi yang menerima telpon pembantunya, katanya: “Ibu sudah tiga hari tidak masuk kantor karena penyakitnya kumat lagi, dia saat ini terbaring di ranjang.” 

Lalu saya bertanya: “Kenapa tidak dibawa ke rumah sakit?” Jawabnya: “Oma, saat ini suaminya masih berada di luar kota, baru nanti malam kembali ke rumah.” 

Sesudah mendengar berita itu saya sedih dan bingung karena memikirkan biaya operasi tersebut, lalu saya berdoa: “Ya Tuhan, bukalah jalan ...” 

Pada saat menjaga anak saya di rumah sakit, ada perasaan kuatir masalah biaya yang akan ditanggung anak saya. Tetapi setelah saya membaca kesaksian “Percaya tanpa ragu” di Warta KPI TL No. 90/X/2011, saya benar-benar mendapat kekuatan untuk “percaya tanpa ragu” terhadap segala biaya operasinya.

Syukur kepada Allah, saya melihat campur tangan Tuhan yang sungguh luar biasa dalam perkara anak saya. Dia memberikan pekerjaan baru pada anak saya, dan anak saya juga diikutkan asuransi oleh kantornya. Sehingga pada saat sakitnya kumat, dia boleh menjalani operasi dengan biaya dari asuransi. 

Terlebih lagi tidak ada keruwetan dalam pengurusan klaim asuransi, pihak asuransi hanya minta surat pernyataan dari dokter bahwa operasi yang dijalani adalah operasi besar, maka klaimnya akan keluar. 

Puji Tuhan, dari seluruh biaya operasi sebesar tiga puluh satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah, dua puluh tujuh juta tujuh ratus ribu rupiah dibayar oleh pihak asuransi dan sisanya tiga juta lima ratus lima puluh ribu rupiah dibayar anak saya. 

Di sinilah saya melihat kuasa Tuhan yang bekerja secara luar biasa di dalam kehidupan keluarga saya.

(Warta KPI TL No. 91/XI/2011.