Pada suatu sore Romo terkejut atas kedatangan seorang ibu yang menangis sesenggukan. Romo sangat mengenalnya, karena dia adalah istri seorang kaya.
“Mo..., Romo!” kata ibu tadi. “ Tolong doakan keluarga saya, Mo!”
“Kenapa keluarga ibu?”, tanya Romo.
“Keluarga saya ..., anu..., keluarga saya..., tapi jangan diketawai, ya ... Mo!”, kata ibu itu terbata-bata.
“Ya..., ya..., katakanlah!”, jawab Romo dengan bijaksana.
“Tolong keluarga saya didoakan..., agar miskin kembali!”, kata ibu itu sambil menundukan kepala.
“Kenapa ibu meminta itu...?”, tanya Romo keheranan.
“Waktu keluarga kami miskin dan hidup sederhana, kami sangat damai dan bahagia. Sekarang..., setelah ada kekayaan..., malah jadi berantakan. Bapak selalu pulang larut malam dan mabuk, sementara anak-anak ..., ah ... tak sanggup saya mengatakannya ..., narkoba, Mo!”, jawab ibu itu dengan menangis.
(Sumber: Warta KPI TL No. 03/VII/2004)