Manusia itu sungguh-sungguh makhluk sosial. Di sorga maupun di bumi, ia membutuhkan komunitas masyarakat.
Dalam Perjanjian Lama, Allah memberikan kepada umat-Nya aturan dan perintah-perintah manusiawi, sehingga manusia dapat hidup secara adil dan baik. Akal budi manusia dapat membedakan tingkah laku yang adil atau yang tidak, yang penting bagi pembangunan tatanan yang adil.
Dalam Yesus kita melihat bahwa keadilan pertama-tama terpenuhi di dalam kasih. Pemahaman kita sekarang mengenai solidaritas terinspirasi dari Ajaran Kristiani kasih kepada sesama.
(Sumber: Warta KPI TLNo.142/II/2017 » Docat No. 22).