Di paroki St. Petrus, Slamet diterima bekerja sebagai koster. Setiap pagi dia selalu mempersiapkan segala keperluan misa, baik air, anggur, hosti, buku-buku misa dan segala keperluan misa yang lainnya.
Setelah selesai mempersiapkan misa, dia selalu duduk di bagian belakang untuk berdoa dan mendengarkan misa sampai selesai.
Ibu-ibu juga sangat senang dengannya, karena dia selalu menjawab pertanyaan dengan ramah dan tidak pernah menyakitkan hati penanyanya.
Pada suatu hari pastor parokinya bertanya: “Met, Met, kamu mau dibaptis apa tidak?” Slamet menjawab: “Belum Romo.” Setelah tidak bekerja di paroki tersebut, Slamet memberi kabar pada pastor parokinya yang lama bahwa dia dan seluruh keluarganya sekarang sudah dibaptis.
Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus Dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu (Kis 16:31).
Dari kisah di atas banyak hal yang dapat kita pelajari.
- Iman adalah satu anugerah rahmat yang Allah berikan kepada manusia (KGK 49).
- Allah yang menyampaikan wahyu, manusia wajib menyatakan “ketaatan iman” (Rm 16:26; 1:5; 2 Kor 10:5-6).
Supaya orang dapat beriman seperti itu, diperlukan rahmat Allah dan bantuan Roh Kudus yang menggerakkan hati, membuka mata budi … supaya semakin mendalamlah pengertian akan wahyu. Roh Kudus itu juga senantiasa menyempurnakan iman melalui kurnia-kurnia-Nya (DV 5).
Ciri orang yang kehidupannya dibangun dengan dasar iman yang kuat dalam Kristus.
- Allah yang meraja dalam hidup pribadinya (Puji Syukur No. 837).
- Tidak terikat pada pengalaman-pengalaman pahit masa lalu (Bdk. Yoh 16:21).
- Tidak akan gampang goyah ketika ada hujan, banjir dan angin (Mat 7:24-27); ada kegembiraan dalam situasi apapun (Yoh 16:22).
(Sumber: Warta KPI TL No. 86/VI/2011 » Renungan Novena Roh Kudus hari ke 1, Rm. Joseph Purwo, SVD.)