Melalui Sakramen Baptis, umat beriman menjadi anggota umat Allah.
Umat Allah adalah Tubuh Mistik Kristus, artinya sebuah persekutuan orang-orang yang sudah berada dalam persekutuan dengan Yesus Kristus dan dalam Yesus Kristus.
Jadi, persatuan dengan Kristus (yang tak kelihatan) diungkapkan dengan persatuan/persekutuan dengan anggota-anggota Gereja yang konkret (yang kelihatan).
Keterlibatan ini sebagai ungkapan syukur dan perwujudan kehendak baik, sebagai kesempatan untuk memberi bukan lagi mencari dan memperoleh.
Keterlibatan dalam persekutuan hidup menggereja ditandai dengan:
- Sikap waspada terhadap ancaman perpecahan yang datang dari dalam maupun luar komunitas (Kis 20:29-30).
- Keberpihakan pada kaum lemah diwujudkan dengan sikap mau berbagi (Kis 20:35).
- Bersekutu di dalam doa (Kis 20:36).
- Sikap saling menjaga dan memelihara iman sebagai satu persekutuan/ kawanan (Kis 20:28; Yoh 17:12).
- Cita-cita tertinggi persekutuan jemaat, digambarkan sebagaimana persatuan Yesus dengan Bapa-Nya (Yoh 17:21).
(Sumber: Warta KPI TL No. 86/VI/2011 » Novena Roh Kudus hari ke 6, Rm. Sonny Keraf, SVD).