Selasa, 01 November 2016

00.34 -

Aku diutus bersaksi

Pada tanggal 13 Mei 1981, di lapangan St. Petrus pukul 17.17 pm ada seorang yang berusaha membunuh Paus Yohanes Paulus II (YP II). Peluru menembusi tubuhnya, melukai perutnya, siku kanan dan jari telunjuk kiri.

Seolah-olah ada sebuah tangan yang telah mengatur jalannya peluru itu, sehingga peluru itu membelokkan arahnya dan peluru itu jatuh di antara YP II dan SD (Mgr. Stanislaw Dziwisz – sekretaris pribadinya). 



Setelah penembakan itu terdengar lagi dua bunyi desingan tembakan dan ada dua orang yang sedang berdiri di dekat mereka terluka.

Dalam perjalanan ke RS, YP II berkata: “Saya telah memaafkan pembunuhku.” Sesampainya di RS, beliau langsung dibawa ke ruang operasi. Beliau kehilangan banyak darah, tekanan darahnya turun sangat drastis, bahkan denyut nadinya tak dapat dideteksi. 

Sekitar natal tahun 1983, YP II mengunjungi Ali Agca di penjara. YP II telah sungguh memaafkan pembunuh profesional itu secara publik dalam pidato pertamanya sesudah penembakan. Tetapi si penembak tidak pernah berkata “Saya mohon maaf.”

Bagi orang suci semuanya suci;Tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman sesuatupun tidak ada yang suci, karena baik akal mau pun suara hati mereka najis (Tit 1:15).

Marilah kita belajar dari Mat 7:15-23:

“Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala buas 

» Orang yang bergaul karib dengan Allah dan firman-Nya, dapat membedakan antara nabi palsu dan nabi asli

Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka 

» Masing-masing kita adalah pohon kehidupan

Dasar hati kita baik - dipengaruhi faktor eksternal sedemikian rupa, kita makin melekat dengan pokok anggur yang benar (Yesus - Yoh 15:1-2) maka karakter Allah ada dalam diri kita (buahnya pasti baik – mengasihi, mengampuni dll). 

Dasar hati kita tidak baik - dipengaruhi faktor eksternal sedemikian rupa, kita tidak melekat dengan pokok anggur yang benar maka karakter Allah tidak terlihat dalam diri kita (buahnya tidak baik – marah, benci, kepahitan, mundur teratur tanpa berita dll). 

Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak BapaKu yang di sorga. 

Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? 

» orang yang mempunyai karunia hebat, melayani bukan untuk kemuliaan Tuhan tetapi untuk kemuliaannya sendiri. Ingatlah! Pada saat kita pulang, kita harus mempertanggungjawabkan segala perbuatan kita (Why 20:12).

Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”

Marilah kita menjalankan tugas perutusan dengan pergi dan menghasilkan buah yang tetap, sehingga nama-Nya semakin dimuliakan diseluruh muka bumi. 

(Sumber: Warta KPI TL No. 85/V/2011 » Renungan KPI TL tgl 14 April 2011, Dra Yovita Baskoro, MM).