Orang yang sempurna tidak begitu lekas percaya kepada cerita sembarang orang, karena ia mengetahui kelemahan manusia yang cenderung kepada kejahatan dan sangat mudah tergelincir dalam kata-katanya.
Sungguh sangat bijaksana, apabila kita tidak tergesa-gesa berbuat dan tidak mempertahankan pendapat sendiri dengan keras kepala.
Hendaklah kita minta nasihat kepada orang yang bijaksana dan yang mempunyai tanggungjawab; lebih baik kita diberi penerangan oleh orang yang lebih banyak pengalamannya daripada menurut pandangan sendiri.
Semakin rendah hati seseorang dalam batinnya, ia semakin tunduk kepada Allah, maka semakin bijaksana dan semakin tenanglah ia dalam segala hal.
(Sumber Warta KPI TL No. 73/V/2010 » Hal Bijaksana Dalam Tingkah Laku, Mengikuti Jejak Kristus pasal IV).