Seorang profesor mengajar agama Kristen di sebuah perguruan tinggi, di Amerika Serikat. Mata kuliah itu wajib diikuti oleh mahasiswa semester pertama.
Meskipun sang profesor sudah berusaha menyampaikan materi dengan baik, namun kebanyakan mahasiswa meremehkan materi tersebut. Mereka tidak menanggapi kekristenan dengan serius.
Di kelas itu ada seorang mahasiswa yang belajar dengan maksud melanjutkan studi ke seminari dan masuk dalam pelayanan. Mahasiswa yang bernama Steve tersebut mempunyai fisik yang prima dan disukai banyak orang.
Suatu hari profesor memanggilnya dan bertanya: “Berapa push up yang bisa kamu lakukan?” “Sekitar 200 setiap malam,” jawabnya. “Dapatkah kamu melakukan 300 kali?” tanya profesor. “Saya akan mencobanya,” jawab Steve.
“Baiklah saya punya proyek untuk kelas kita pada hari Jumat nanti. Kamu harus melakukan 10 push up untuk satu orang, jadi semuanya ada 300 push up, karena mahasiswa di kelas kita ada 30 orang,” kata profesor.
Hari Jumat pun tiba, Steve datang paling awal dan duduk paling depan. Sang profesor membawa sekotak donat yang istimewa dan sangat lezat, sehingga setiap mahasiswa ingin mendapatkannya.
Profesor mendekati mahasiswi yang duduk paling depan dan bertanya: “Sherly, kamu mau donat?” “Mau, Pak,” jawab Sherly antusias. “Steve, maukan kamu melakukan push up agar Sherly mendapatkan donat?” Steve pun langsung melakukan 10 push up dan Sherly mendapatkan donatnya.
Profesor bertanya pada mahasiswa berikutnya. “David, kamu mau donat?” “Ya, saya mau,”jawab David. “Maukah kamu melakukan 10 push up untuk David?” tanya profesor pada Steve. Steve segera melakukan push up dan David mendapatkan donat.
Profesor beranjak kepada Scott, seorang yang juga bertubuh atletis. “Kamu mau donat, Scott?” “Bisakah saya melakukan push up sendiri? tanya Scott. “Tidak, Steve yang akan melakukannya.” “Kalau begitu saya tidak mau donatnya,” jawab Scott. “Steve, maukah kamu melakukan 10 push up agar Scott mendapatkan donat yang tidak dia kehendaki?” Steve segera melakukan push up.
“Saya sudah bilang saya tidak mau donatnya,” kata Scott. “Biarkan saja donat itu di meja kamu jika kamu tidak mau,” kata profesor.
Para mahasiswa tidak tega lagi melihat Steve yang semakin letih, sehingga mereka menolak dan membiarkan saja donat di atas meja mereka.
Namun demikian, Steve tetap melakukan 300 push up untuk 30 orang mahasiswa. Profesor berpaling pada setiap mahasiswa di kelas dan berkata: “Demikianlah yang telah dilakukan oleh Juruselamat kita Yesus Kristus di atas kayu salib. Ia melakukan semuanya untuk kita, meskipun banyak di antara kita yang hanya membiarkan begitu saja hadiah keselamatan itu sebagaimana orang dari kalian membiarkan donat di atas mejanya.”
Allah tidak menyayangkan Anak-Nya, anugerah keselamatan telah tersedia bagi mereka yang mau percaya, terimalah.
(Sumber: Warta KPI TL No. 58/II/2009 » Mansor Februari 2009 No. 131 Tahun XI).