Kata "katolik" berarti "merangkul semua" maksudnya "seluruhnya" atau "lengkap".
Gereja itu katolik dalam arti ganda:
Ia katolik karena di dalamnya ada Kristus. "Di mana Yesus Kristus ada, di situ ada Gereja Katolik" (Ignasius dari Antiokia, Smyrn. 8,2).
Di dalam Dia, Tubuh Kristus yang dipersatukan dengan Kepala-Nya terlaksana sepenuhnya (Ef 1:22-23). Dengan demikian ia menerima dari-Nya "kepenuhan sarana keselamatan" (AG 6), yang Ia kehendaki: pengakuan iman yang benar dan utuh, kehidupan sakramental yang lengkap dan tugas pelayanan yang tertahbis dalam suksesi apostolik.
Dalam arti yang mendasar itu Gereja sudah "katolik" pada hari Pentekosta (AG 4) dan ia akan tetap tinggal demikian sampai pada hari kedatangan kembali Kristus.
Gereja bersifat katolik, karena ia diutus oleh Kristus kepada seluruh umat manusia (Mat 28:19): "Semua orang dipanggil kepada Umat Allah yang baru. Maka umat itu, yang tetap satu dan tunggal, harus disebarluaskan ke seluruh dunia dan melalui segala abad, supaya terpenuhilah rencana kehendak Allah, yang pada awal mula menciptakan satu kodrat manusia, dan menetapkan untuk akhirnya menghimpun dan mempersatukan lagi anak-anak-Nya yang tersebar.
Sifat universal, yang menyemarakkan Umat Allah itu, merupakan karunia Tuhan sendiri. Karenanya Gereja yang katolik secara tepat-guna dan tiada hentinya berusaha merangkum segenap umat manusia beserta segala harta kekayaannya di bawah Kristus Kepala, dalam kesatuan Roh-Nya." (LG 13).
(Sumber: Warta KPI TL No.105/I/2013 » KGK 830-831)