Allah menghendaki bahwa Yesus Kristus harus memiliki seorang ibu, yang sungguh-sungguh manusia, dan Allah sendiri yang menjadi Bapa-Nya. Allah ingin membuat suatu permulaan baru yang merujuk kepada-Nya dan bukan kepada kuasa duniawi. [KGK 484-504, 508-510].
Keperawanan Maria bukan mitos yang kadaluarsa, Yesus dilahirkan dari seorang perempuan, namun tidak memiliki ayah manusia. Yesus Kristus adalah permulaan baru dalam dunia yang dirancang dari atas.
Dalam Injil Lukas, Maria bertanya kepada malaikat: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi karena aku belum bersuami?" (Luk 1:34); malaikat itu menjawab: "Roh Kudus akan turun atasmu" (Luk 1:35).
Walaupun Gereja sejak hari-hari awal diolok-olok karena kepercayaannya akan keperawanan Maria, namun Gereja tetap percaya bahwa keperawanan Maria itu bukan sekedar simbol.
Artikel terkait