Ucapan bahagia versi Iblis ini mengingatkan kita untuk lebih berjaga-jaga, karena saat ini kita memang hidup di hari-hari yang jahat, di mana Iblis bekerja luar biasa giatnya.
Berbahagialah orang yang terlalu capek karena kesibukan mereka, sehingga mereka tidak punya waktu untuk bersekutu dengan Tuhan. Mereka adalah anak-anakku yang mengerti kerinduan hatiku yang terdalam.
Berbahagialah orang yang selalu mengharapkan pujian atas apa yang mereka perbuat. Aku bisa memperalat dan menunggangi ambisi mereka melalui pujian.
Berbahagialah orang yang memelihara hati yang terlalu sensitif. Dengan sedikit ‘sentilan’ saja mereka tersinggung. Mereka akan kurang bersemangat di dalam bekerja dan akan segera menghilang dari pelayanan. Mereka adalah fansku yang setia.
Berbahagialah mereka para pembuat masalah. Mereka akan disebut anak-anakku.
Berbahagialah orang yang selalu mengeluh. Aku senang karena benih sungut-sungut yang kutabur bertumbuh subur di hati dan lidah mereka.
Berbahagialah mereka yang egois, suka mementingkan diri sendiri dan tidak peduli pada orang lain. Mereka adalah pengikut-pengikutku yang setia.
Berbahagialah mereka yang suka menggosip, karena mereka akan menimbulkan perpecahan dan pertengkaran. Ini sungguh sangat menyenangkan hatiku.
Berbahagialah orang yang mengaku mengasihi Tuhan, tetapi membenci saudaranya. Mereka akan hidup bersamaku selamanya sampai ke kekalan.
Berbahagialah orang yang membalas kebaikan dengan kejahatan, penganiayaan dengan penganiayaan dan kebencian dengan kebencian. Mereka akan mendapat upah yang sama denganku di kegelapan.
Berbahagialah orang yang membaca tulisan ini dan merasa isinya pas untuk orang lain dan bukan untuk dirinya sendiri. Dia ada dalam tanganku.
Keputusan untuk masuk ke dalam kelompok orang yang berbahagia versi Tuhan Yesus atau versi Iblis ada di tangan kita!
Jika ingin menjadi orang yang berbahagia menurut versi Tuhan Yesus, kita harus hidup dalam ketaatan dan berjaga-jaga seperti halnya kelima orang gadis yang bijaksana (Mat 25:1-13). Jagalah pelita hati kita agar tetap menyala. Isilah minyaknya setiap hari dengan berdoa dan merenungkan firman-Nya.
(Sumber: Warta KPI TL No. 41/IX/2007; Ucapan Bahagia Versi Iblis, Mansor Januari 2006 No. 94 Tahun VIII).