Pages

Senin, 03 Agustus 2015

Yesus Tak Punya Tangan Lagi, ...

Ada sebuah cerita termasyur setelah Perang Dunia II tentang patung Yesus di gereja di Jerman yang dibom. Figur Yesus dalam patung itu sedang merentangkan tangan-Nya ke seluruh dunia. Akibat serangan bom, tangan Yesus itu hancur. Beberapa waktu kemudian, pada tangan yang hancur itu ditemukan tergantung sebuah tulisan: “Ia tak punya tangan lagi, sekarang engkaulah tangan-Nya.”

Inilah maksud rencana Allah: Yesus akan hidup di setiap anggota gereja-Nya. Kita, Gereja, anggota tubuh mistik-Nya, adalah tangan-tangan, mulut, pikiran dan hati-Nya untuk mewartakan diri dan cinta-Nya.
 Kita sungguh merupakan perpanjangan karya Yesus dan perpanjangan hidup-Nya.


Misi kedatangan Yesus ke dunia adalah untuk menyelamatkan manusia berdosa dan untuk itu Yesus rela menderita dan mati di kayu salib demi menanggung hukuman dosa manusia.


Yesus menyatakan kebenaran ini dengan mengambil perumpamaan sebiji benih yang harus mati terlebih dahulu agar ia bisa menghasilkan ribuan biji lainnya. Kita tidak akan memperoleh buah kehidupan yang melimpah kalau tidak mau mengalami kematian/penghancuran terlebih dahulu.

Tugas kerasulan seharusnya melekat pada setiap orang Kristen yang mengarah pada keselamatan dalam persatuan dengan Allah.

(Warta KPI TL No. 08/XI1/2004; Sumber: Renungan Through Seasons of the Heart 28 September, John Powell SJ).