Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Selasa, 7 Januari 2020: Hari Biasa sesudah Penampakan Tuhan - Tahun A/II (Putih)
Bacaan: 1 Yoh 4:7-10; Mzm 72:2, 3-4ab, 7-8; Mrk 6:34-44
(*) Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab KASIH itu BERASAL DARI ALLAH; dan setiap orang yang MENGASIHI, lahir dari Allah dan MENGENAL ALLAH. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi ALLAH yang telah mengasihi kita dan yang TELAH MENGUTUS ANAK-NYA SEBAGAI PENDAMAI bagi dosa-dosa kita.
Renungan
1. Membalas kasih Tuhan
Tak berkesudahan kasih setia-Nya, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi (Rat 3:22-23). Tuhan Allahmu memegang perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan berpegang pada perintah-Nya, sampai kepada beribu-ribu keturunan (Ul 7:9).
(*) Oleh karena YOHANES telah benar-benar merasakan bagaimana Tuhan sangat mengasihinya (Yoh 19:26), maka ia MEMBALAS KASIH TUHAN
dengan menunjukkan kasihnya kepada jemaat Tuhan, menyebutnya sebagai saudara yang dikasihi. Kemudian ia mengajak jemaat untuk saling mengasihi.
Jadi, hidupkanlah kasih Allah di dalam diri kita supaya nyata bahwa kita adalah anak-anak Allah yang lahir dari Allah dan yang mengenal Allah.