Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Senin, 4 November 2019: Peringatan St. Karolus Boromeus, Uskup - Tahun C/I (Putih)
Bacaan: Rm 11:29-36; Mzm 69:30-31, 33-34, 36-37; Luk 14:12-14; RUybs
Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya. Sebab sama seperti kamu dahulu tidak taat kepada Allah, tetapi sekarang beroleh kemurahan oleh ketidaktaatan mereka, demikian juga mereka sekarang tidak taat, supaya oleh kemurahan yang telah kamu peroleh, mereka juga akan beroleh kemurahan.
Sebab Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua. O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya! Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya? Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya?
(*) Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!
Renungan
1. Lakukanlah untuk kemuliaan Allah
(*) Tuhan menciptakan kita, untuk kemuliaan-Nya. Bagi Allah, kemulianan-Nya lebih penting daripada apapun (Yes 43:7 » semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan).
Jadi, jika kita makan atau jika kita minum, atau jika kita melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah (1 Kor 10:31).
Semuanya, bahkan menyapu, mengiris sayuran, menyirami tanaman, menunggui orang sakit, dapat menjadi doa, jika dipersembahkan kepada Allah (St. Martin de Porres). Jadi, apa pun juga yang kita perbuat, perbuatlah dengan segenap hati seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia (Kol 3:23).