Pages

Kamis, 14 November 2019

Sampah paling berbahaya



Sampah paling berbahaya bukan sampah nuklir tetapi kotoran dalam hati yang bisa membunuh anda dalam hitungan hari. Itulah sebabnya setiap manusia harus pintar pintar menjaga hati. 

Pertama, hati manusia itu licik, saking liciknya banyak yang sudah tertipu, termasuk yang memiliki hati. 

Kedua, hati adalah mata air kehidupan, jika mata air kotor, seluruh pengguna air akan kena dampak polusi. 

Ketiga, hati manusia adalah pusat dari segala pikiran, ucapan dan perbuatan bahkan penyembahan. Maka sering seringlah melakukan ‘check and recheck’ jangan sampai hatimu sudah ‘membatu’ 

Beberapa jenis sampah ini harus segera dibuang jangan sampai bersarang di dalam hati. “Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.” (Kolose 3:8) 

Perhatikanlah waktunya ‘sekarang’. Itu artinya ‘emergency’. Jangan tunggu sampai besok atau bulan depan. Menyimpan amarah itu sangat berbahaya bagi kinerja tubuh. Konon anda marah 5 menit bisa menyebabkan system kekebalan tubuh macet hingga 6 jam. Itulah sebabnya Firman Allah mengajarkan ‘jangan pernah menyimpan kemarahan sampai larut malam’. 

Beberapa hal ini harus segera dibuang

Pertama, amarah atau bahasa aslinya orgḗs, kemarahan adalah kondisi pikiran anger as a state of mind. Aristoteles mengatakan kemarahan itu sebuah keinginan dimotivasi rasa dukacita ‘anger, is desire with grief’. Anda marah karena keinginan tidak tercapai atau kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidup. 

Gara gara tidak bisa mendapatkan kebun anggur Nabal, raja Ahab marah dan berbuntut pertumpahan darah. Seorang istri tega membunuh suaminya sendiri karena amarah.

Hal kedua yang harus dibuang adalah ‘geram’ thumós atau ‘violent motion’ tindakan kekerasan yang lahir dari kemarahan. Amarah melahirkan geram dan geram melahirkan kejahatan dan perkataan kotor

Ibarat pelihara ular, demikianlah nasib orang yang pelihara amarah. Suatu saat ular yang berbisa itu akan mematikan pemiliknya, demikian juga amarah bisa menghancurkan hidup kita. Menyimpan amarah sama seperti menyimpan sampah dalam rumah, sebentar lagi akan datang musibah.

(Paulus Wiratno)