Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Selasa, 15 Oktober 2019: PW St. Teresa dari Avila, Perawan dan Pujangga Gereja - Tahun C/I (Putih)
Bacaan: Rm 1:16-25; Mzm 19:2-3, 4-5; Luk 11:37-41; RUybs
Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena (1) Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, (3) pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab (2) di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."
Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman. Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka.
Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.
Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap. Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh. Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar.
Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka.
Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya, amin.
Renungan
1. Injil itu kekuatan Allah
Kita harus mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil Yesus Kristus. Mengapa hal ini demikian penting? Ada tiga hal yang harus kita ketahui.
(1) Yang menyelamatkan kita bukanlah hasil pemahaman dan pengertian kita sendiri untuk mencari Allah, melainkan kita diselamatkan oleh kekuatan Allah di dalam Yesus Kristus yang kita imani.
(2) Orang benar akan hidup oleh iman! Oleh karena itu, Yesus dalam doa-Nya untuk murid-murid-Nya, Dia menguduskan mereka dalam kebenaran firman Allah, supaya iman murid-murid dapat bertumbuh dengan kuat dan kokoh karena mereka akan diutus ke dalam dunia untuk memberitakan Injil keselamatan di dalam nama Yesus (Yoh 17: 17-18, Kis 13: 47).
(3) Injil harus diberitakan kepada segala bangsa agar mereka percaya dan diselamatkan. Memang prioritas pertama pemberitaan Injil adalah kepada orang Yahudi, tetapi karena orang Yahudi telah menolak Yesus Kristus sebagai Mesias mereka, maka keselamatan melalui iman kepada kekuatan Injil Yesus Kristus pun diberikan sebagai karunia Allah kepada bangsa-bangsa lain di luar bangsa Yahudi.
Oleh sebab itulah, Tuhan Yesus telah secara khusus mengutus Paulus untuk dengan berani bersaksi tentang Injil Yesus Kristus bukan saja di Yerusalem buat orang Yahudi, tetapi juga untuk pergi bersaksi di Roma terhadap orang Yunani dan bangsa-bangsa lain yang non Yahudi (Kis 23: 11).
Jadi, jangan pernah meragukan Injil yang adalah firman Allah, tetapi percayalah dan milikilah kekuatan Allah di dalam Injil Yesus Kristus, agar kita diselamatkan, dimampukan Allah untuk bertumbuh kokoh dalam iman dan dapat menjalankan Amanat Agung untuk memberitakan Injil kepada segala bangsa. Ingatlah!Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan kita semua yang mendengar dan percaya kepada Injil.