Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Selasa, 10 September 2019: Hari Biasa XXXIII - Tahun C/I (Hijau)
Bacaan: Kol 2:6-15; Mzm 145:1-2, 8-9, 10-11; Luk 6:12-19
(1) Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia.
Hendaklah (2) kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.
Hati-hatilah, supaya (3) jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.
Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan, dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa.
Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa, karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.
Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib: Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum da
lam kemenangan-Nya atas mereka.
Renungan
1. Tanda pertumbuhan dan buah dari iman kita
(1) Sebagai orang Kristen kita tidak hanya cukup dan menerima Yesus sebagai Juruselamat saja, namun harus semakin bertumbuh di dalam-Nya, mengenal-Nya lebih dalam lagi, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus (Ef 4:13).
(2, 3) Jika kita sudah bertumbuh di dalam Yesus Kristus, kita berakar dan dibangun di atas Dia maka kita akan menjadi Kristen yang teguh menghadapi kehidupan ini. Keteguhan kita bukan dengan mengikuti penyesat-penyesat yang ingin menambah-nambahkan aturan keagamaan yang bukan di firmankan oleh Tuhan.
Selanjutnya adalah buah dari pertumbuhan itu, yaitu hidup yang berhasil dengan syukur. Hidup yang bersyukur adalah tanda pertumbuhan dan buah dari iman kita kepada Yesus Kristus.