Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Minggu, 6 Oktober 2019: Hari Minggu Biasa XXVII - Tahun C/I (Hijau)
Bacaan: Hab 1:2-3; 2:2-4; Mzm 95:1-2, 6-7, 8-9; 2 Tim 1:6-8, 13-14; Luk 17:5-10
Karena itulah kuperingatkan engkau untuk (3) mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang (4) membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.
Jadi janganlah malu (5) bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.
(1) Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus. Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh (2) Roh Kudus yang diam di dalam kita.
Renungan
1. Warisan iman
Tuhan dapat memakai seseorang untuk mewariskan iman tersebut kepada orang lain. Paulus melihat Timotius mewarisi iman dari ibunya, Eunike, yang mewarisinya dari neneknya, Lois (2 Tim 1:5). Iman Timotius juga semakin diteguhkan oleh ajaran sehat dan teladan Paulus (1). Sungguh suatu warisan yang teramat berharga!
Iman dan dampaknya dalam hidup sehari-hari itu merupakan karunia dan karya Roh Kudus (2). Iman menggugah kita untuk mengobarkan karunia Allah (3), hidup dalam kekuatan, kasih, dan ketertiban (4), serta tidak malu bersaksi tentang Tuhan (5).
Warisan iman adalah warisan yang teramat berharga. bukan hanya untuk hidup sekarang, melainkan juga untuk kekekalan.
Bagaimana dengan kita? Warisan apakah yang kita persiapkan bagi generasi yang akan datang? Apakah kita memprioritaskan pewarisan iman kepada mereka?