18.43 -
SP 1-2 Timotius
1 Tim 1:1-2, 12-14
Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Jumat, 13 September 2019: PW St. Yohanes Krisostomus, Uskup dan Pujangga Gereja - Tahun C/I (Putih)
Bacaan: 1 Tim 1:1-2, 12-14; Mzm 16:1, 2a, 5, 7-8, 11; Luk 6:39-42
Dari (1) Paulus, rasul Kristus Yesus menurut perintah Allah, Juruselamat kita, dan Kristus Yesus, dasar pengharapan kita, kepada Timotius, anakku yang sah di dalam iman: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau.
(2) Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku -- (3) aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman. (4) Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
Renungan
1. Kasih karunia melahirkan rasa syukur
(1) Paulus menjadi rasul, bukan karena kehendaknya pribadi, tetapi karena perintah Allah. Ia memberitakan Injil karena Injil itu telah dipercayakan Allah kepadanya. Penegasan ini bukanlah suatu bentuk kesombongan rohani, tetapi bertujuan untuk menunjukkan perbedaan antara dasar panggilan dari mereka yang sungguh-sungguh melayani Tuhan, dan mereka yang tidak.
(2-4) Pengakuan atas masa lalu yang kelam tidak diikuti dengan membanggakan diri atas perubahan yang telah terjadi.
Setiap kali Paulus mengenang kembali jalan hidupnya, maka selalu akan timbul dalam hatinya penuh syukur, suatu puji-pujian kepada Allah. Jadi, kasih karunia melahirkan rasa syukur.