Pages

Jumat, 19 Juli 2019

Peranan Bunda Maria di dalam Pembaharuan Karismatik



Masih banyak dijumpai pandangan-pandangan yang keliru tentang apa dan bagaimana Pembaharuan Karismatik Katolik. Di antaranya adalah masih adanya suara-suara yang mengatakan bahwa Pembaharuan Karismatik Katolik lebih mengarah ke iman Kristen yang lain. Tandanya adalah bahwa Pembaharuan Karismatik Katolik tidak mau berdoa melalui Bunda Maria. Pandangan ini sama sekali keliru. 

Seorang ahli Teologi yang khusus mendalami Mariologi, yaitu Stefani de Fiores, justru membuat satu tulisan khusus tentang bagaimana peranan Bunda Maria di dalam Pembaharuan Karismatik, dan tulisan ini dimasukkan dalam bukunya yang tebal tentang Mariologi: 

“Dari antara semua gerakan dalam Gereja Katolik yang menemukan kembali peran Maria dalam hidup yang injili atau dalam perjalanan hidup kristiani adalah Pembaharuan Karismatik.” 

Apakah artinya bahwa Maria adalah buah Pentakosta dan model kepenuhan dalam Roh Kudus? Marilah kita melihat 3 hal yang akan membawa kita sampai pada pengertian tersebut. 

1. Maria adalah tipe dari Gereja yang lahir dari Roh Kudus

Maria adalah model bagi Gereja di dalam hubungannya secara baru dengan Roh Kudus dalam usaha untuk sungguh menjadi seperti Kristus, bersatu dengan Dia. Ada persamaan di antara dua peristiwa Pentakosta ini, yaitu dalam struktur dan dinamikanya: 

- Kedatangan Roh Kudus 

Pentakosta untuk Bunda Maria: Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau (Luk. 1:26-37). 

Kisah Pentakosta para Rasul: Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, ... (Kis. 2:1-13). Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu (Kis 1:8). 

- Melakukan misi 

Maria: Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda (Luk 1:39). 

Para Rasul yang dipilih-Nya: Kamu akan menjadi saksi-Ku ... sampai ke ujung bumi. Kis 1:3, 8). 

- Adanya luapan kegembiraan 

Elisabet dan Yohanes Pembaptis dan Maria: Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana (Luk 1:40-45). 

Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia. ..." (Luk 1:46-55). 

Para Rasul: Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini. Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan, tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoël: 

Akan terjadi pada hari-hari terakhir -- demikianlah firman Allah -- bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi. Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat. Dan Aku akan mengadakan mujizat-mujizat ... Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak ... (Kis 2:14-33). 

2. Maria adalah model utama bagi orang yang sudah mengalami Pencurahan Roh Kudus (hidup baru dalam Roh) 

Dari kisah pewartaan Kabar Gembira oleh Malaikat Gabriel kepada Maria, kita bisa melihat bahwa Maria adalah manusia pertama yang menerima karya Roh Kudus di dalam dirinya (Luk 1:35). Oleh karena fakta itulah, maka Maria disebut sebagai model utama bagi mereka yang menerima Pencurahan Roh. 

Berdasarkan pengertian teologis dari Kisah Para Rasul, Pentakosta adalah peristiwa pembaptisan dalam Roh Kudus (Kis. 1:5), yang kemudian di dalam Pembaharuan Karismatik disebut sebagai Pencurahan Roh. Perubahan sebutan ini sebenarnya adalah untuk menghindari kerancuan dengan realitas Sakramen Baptis, karena memang pembaptisan dalam Roh Kudus bukanlah Sakramen. 

3. Maria adalah model utama dari hidup karismatik (hidup dalam Roh) 

Maria, ibu Yesus adalah satu-satunya nama yang disebut-sebut ada bersama para Rasul pada waktu mereka bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama (Kis 1:14). Karunia berbahasa roh merupakan salah satu karunia yang mewarnai peristiwa Pentakosta: “Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya” (Kis 2:4). 

Terlebih lagi, karena Pentakosta yang dialami secara khusus oleh Bunda Maria sewaktu dia menerima kabar gembira dari Malaikat Gabriel, maka Maria disebut tipe pre-Pentakosta dalam karunia nubuat. Hal ini dapat dilihat melalui Fiat-nya, yaitu dalam Magnificat (Luk. 1:46-56), yang diucapkannya setelah Roh Kudus tercurah atas dirinya (Luk. 1:35) Dan karena adanya karunia nubuat inilah maka Maria diberi gelar nabiah dalam Tradisi Yunani dan Latin. 

Berdasarkan semua penjelasan di atas, dengan memakai istilah Karismatik zaman sekarang, kita dapat mengatakan bahwa memang Maria adalah orang Karismatik pertama. Artinya orang pertama yang sungguh mengalami kepenuhan dalam Roh Kudus. Oleh karena itu, sungguh tepatlah dan memang sudah seharusnya kalau dia dijadikan model atau teladan bagi orang-orang Karismatik.