Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Senin, 22 Januari 2018: Hari Biasa III - Tahun B/II (Hijau)
Bacaan: 2 Sam 5:1-7, 10; Mzm 89:20, 21-22, 25-26; Mrk 3:22-30
Dan ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkata: (1) "Ia kerasukan Beelzebul," dan: "Dengan penghulu setan Ia mengusir setan."
Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan: (2) "Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis? Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan, dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan.
Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri dan kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, melainkan sudahlah tiba kesudahannya.
Tetapi tidak seorangpun dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu. Sesudah itu barulah dapat ia merampok rumah itu.
Aku berkata kepadamu: (3) Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal." Ia berkata demikian karena mereka katakan bahwa Ia kerasukan roh jahat.
Renungan
1. Reaksi terhadap tuduhan
Tuduhan seringkali membuat orang mudah emosional. Yesus dituduh (1), akan tetapi Ia tetap tenang dan berpikir jernih. Menanggapi tuduhan itu, Ia melontarkan pertanyaan balik (2). Dari penjelasan-Nya, Yesus membuat semua pendengar-Nya terbebas dari lingkaran iblis, yakni saling menuduh. Lalu, Ia mengakhiri tanggapan-Nya dengan peringatan (3).
Reaksi Yesus terhadap tuduhan bukan sekedar membela diri, melainkan Ia memperingatkan agar jangan menghujat Roh Kudus agar para penuduh tidak jatuh ke dalam dosa.
Ingatlah bahwa tuduhan selalu bersumber dari kebencian. Kebencian hanya membawa pada kemusnahan. Jika kita saling menuduh satu sama lain, maka kita akan menjauh dari kasih.
Jika seseorang mengasihi, hidupnya selalu dipenuhi oleh kuasa Roh Kudus, dan orang tersebut tidak akan berkompromi terhadap segala sesuatu yang jahat.
Oleh karena itu, pakaikah kasih untuk mengusir tuduhan. Dengan mengasihi kita terlepas dari kuasa iblis yang mencerai-beraikan. Karena di mana ada kasih, di situ ada kehidupan.