Jumat, 05 Juli 2019

Kis 25:13-21

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi

Jumat, 7 Juni 2019: Hari Biasa Pekan VII Paskah - Tahun C/I (Putih)
Bacaan: Kis 25:13-21; Mzm 103:1-2, 11-12, 19-20ab; Yoh 21:15-19)


Beberapa hari kemudian datanglah raja Agripa dengan Bernike ke Kaisarea untuk mengadakan kunjungan kehormatan kepada Festus. 

(1) Karena mereka beberapa hari lamanya tinggal di situ, Festus memaparkan perkara Paulus kepada raja itu, katanya: "Di sini ada seorang tahanan yang ditinggalkan Feliks pada waktu ia pergi. 

(2) Ketika aku berada di Yerusalem, imam-imam kepala dan tua-tua orang Yahudi mengajukan dakwaan terhadap orang itu dan meminta supaya ia dihukum. Aku menjawab mereka, bahwa bukanlah kebiasaan pada orang-orang Roma untuk menyerahkan seorang terdakwa sebagai suatu anugerah sebelum ia dihadapkan dengan orang-orang yang menuduhnya dan diberi kesempatan untuk membela diri terhadap tuduhan itu. 

(3) Karena itu mereka turut bersama-sama dengan aku ke mari. Pada keesokan harinya aku segera mengadakan sidang pengadilan dan menyuruh menghadapkan orang itu. 

(4) Tetapi ketika para pendakwa berdiri di sekelilingnya, mereka tidak mengajukan suatu tuduhan pun tentang perbuatan jahat seperti yang telah aku duga. Tetapi mereka hanya berselisih paham dengan dia tentang soal-soal agama mereka, dan tentang seorang bernama Yesus, yang sudah mati, sedangkan Paulus katakan dengan pasti, bahwa Ia hidup.

(5) Karena aku ragu-ragu bagaimana aku harus memeriksa perkara-perkara seperti itu, aku menanyakan apakah ia mau pergi ke Yerusalem, supaya perkaranya dihakimi di situ. 

Tetapi (A) Paulus naik banding. Ia minta, supaya ia tinggal dalam tahanan dan menunggu, sampai perkaranya diputuskan oleh Kaisar. Karena itu aku menyuruh menahan dia sampai aku dapat mengirim dia kepada Kaisar."


Renungan


1. Tujuan cobaan: menguji iman dan pertumbuhan moral kita

(A) Permintaan Paulus untuk naik banding ke Kaisar membuat Festus berada dalam posisi yang sulit. Ia harus membuat laporan resmi tentang tuduhan terhadap Paulus dan alasan Paulus naik-banding. Karier Festus menjadi taruhannya jika ia tidak berhasil menangani kasus ini dengan baik. Inilah yang menghantui pikiran Festus ketika Herodes Agripa bersama Bernike datang mengunjunginya.

Festus memaparkan kepada Herodes secara detail dan kronologis

(1) ia menyalahkan Feliks yang belum menyelesaikan masalah Paulus.

(2) ia menggambarkan dirinya sebagai seorang yang taat kepada hukum Romawi melawan desakan kuat pemuka agama Yahudi untuk menghukum mati Paulus.

(3) ia adalah orang yang tanggap dan akan bertindak adil pada waktunya dan dengan cara yang benar.

(4) ia menyinggung tuduhan orang Yahudi yang hanya berhubungan dengan masalah agama Yahudi.

(5) ia mengakui kebingungannya untuk memeriksa perkara ini, namun ia tidak menceritakan bagaimana dia sudah berusaha berpihak kepada orang-orang Yahudi.

Mengapa Festus dapat dibingungkan dan diusik kehidupannya oleh seorang Paulus? Mengapa Herodes pun tertarik untuk mendengar tentang Paulus secara langsung? Karena daya magnet moralitas Paulus.

Dalam agama Kristen, firman Tuhan mengajarkan tentang bagaimana jalan hidup yang benar (Yoh 14:6). Oleh iman kepada Tuhan dan mengarahkan hati serta pandangan kita kepada Tuhan, kita dengan sendirinya akan membangun moral yang baik didalam hidup kita.

Akan tetapi cobaan akan selalu menghampiri setiap manusia, untuk mencobai iman kita. Secara tidak langsung setiap cobaan yang ada selain menguji iman kita hal tersebutpun akan mencobai pertumbuhan moral kita.