Meskipun kebaikan tidak dapat menyelamatkan manusia, namun kebaikan atau perbuatan yang baik akan memperoleh buah atau berakibat hal-hal yang positif dalam kehidupan seseorang yang melakukannya.
Penderitaan dan kesesakan akan menimpa setiap orang yang hidup yang berbuat jahat, pertama-tama orang Yahudi dan juga orang Yunani, tetapi kemuliaan, kehormatan dan damai sejahtera akan diperoleh semua orang yang berbuat baik, pertama-tama orang Yahudi, dan juga orang Yunani (Rm 2:9-10).
Berdasarkan pemahaman ini, maka kita sebaiknya selama hidup di dunia ini berusaha untuk melakukan kebaikan yang sesuai dengan standar kebenaran firman Tuhan.
Beberapa hal yang akan diperoleh orang baik:
1. Kemuliaan
Orang yang hidup baik dan benar akan memperoleh kemuliaan. Maksudnya adalah apabila kita hidup benar dan baik, maka setiap orang akan memujinya dan mendapat penghargaan dari orang lain dan dari Allah sendiri.
Jika manusia memuji kita karena berbagai prestasi dan kesuksesan yang kita miliki, maka hal tersebut adalah hal yang biasa.
Namun, jika kita dipuji oleh Allah, maka pujian itu merupakan sebuah bentuk pengakuan Allah atas kepatuhan kita melakukan firman Tuhan.
Penghargaan yang Allah berikan kepada setiap orang yang patuh kepada perintah-Nya merupakan kemuliaan yang diberikan karena berkaitan dengan hidup orang tersebut dengan perbuatan baiknya.
2. Penghormatan
Kehidupan yang baik akan membangun sebuah wibawa dan teladan kehidupan yang kuat bagi orang-orang yang melihatnya sehingga muncul sebuah respek.
Ada orang yang dihormati karena pangkat, jabatan dan kekayaan, namun penghormatan yang dilandaskan pada hal-hal tersebut bersifat sementara dan tidak dapat bertahan lama.
Apabila kita dihormati karena hidup benar, maka penghormatan yang diberikan akan bersifat kuat dan mengikat.
Para pemimpin yang dihormati karena jabatan atau pangkat akan selesai atau berhenti setelah pangkatnya berakhir. Para pemimpin yang dihormati karena kekayaannya akan selesai atau berhenti setelah kekayaannya habis.
Tetapi seorang pemimpin yang dihormati karena kebaikannya akan tetap dihormati meski kekayaan, pangkat atau jabatannya berakhir.
3. Damai sejahtera
Orang yang berbuat baik akan merasakan ketenangan dalam hidupnya, karena dirinya tidak dibebani oleh banyak hal, seperti: amarah, kebencian, hawa nafsu dan dendam. Kehidupan dari orang tersebut akan dikuasai oleh sukacita dan damai sejahtera dari Allah yang melampaui segala akal.
Orang-orang yang berbuat baik secara mental dan psikis akan mampu mengontrol emosinya sehingga dia akan menjalani dan menikmati kehidupan yang penuh sukacita.
Meskipun ada banyak masalah dan persoalan kehidupan yang dialami oleh orang yang berbuat baik, namun kekuatan damai sejahtera dari Allah yang melampaui segala akal itu akan memberi kesanggupan untuk tetap hidup dalam ketenangan dan damai.