Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Minggu, 12 Mei 2019: Hari Minggu Paskah IV, Hari Minggu Panggilan - Tahun C/I (Putih)
Bacaan: Kis 13:14, 43-52; Mzm 100:2, 3, 5; Why 7:9, 14b-17; Yoh 10:27-30
(2) Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan (3) hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. (1) Aku dan Bapa adalah satu.
Renungan
1. Suara yang mempersatukan
Pilihan dan panggilan hidup sebagai orang Kristen pada umumnya dan juga panggilan dan pilihan hidup khusus sebagai imam, biarawan-biarawati, berkeluarga (suami/istri), panggilan untuk menikah atau tidak menikah, panggilan atau pilihan hidup sebagai pegawai, petani, nelayan, guru, wiraswasta, dsb. diharapkan sebagai sarana yang menyatukan.
Tidak hanya menyatukan kita dengan orang-orang dekat (anggota keluarga), tetapi juga menyatukan kita dengan Tuhan dan lingkungan.
(1) Yesus mampu tampil sebagai pribadi yang menyatukan karena Ia telah terlebih dahulu bersatu dengan Bapa yang mengutus-Nya.
(2) Persatuan antara Yesus dan Bapa mempunyai dampak positif bagi orang-orang yang berjumpa dengan-Nya dan juga lingkungan sekitarnya.
(3) Mengenal satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang diutus-Nya (Yoh 17:3).
Sebagaimana kehadiran Yesus menyatukan para murid, menyatukan orang-orang yang menderita sakit dengan lingkungan sosialnya, dan pada akhirnya menyatukan dan mendamaikan manusia yang berdosa dengan Allah sendiri.
Oleh sebab itu, setiap orang yang mengikuti Yesus dituntut hal yang sama, yaitu menjadi sarana yang menyatukan, bukan sebaliknya menjadi ancaman bagi persatuan dan kedamaian.