Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Senin, 3 Juni 2019: PW St. Karolus Lwanga dkk, Martir - Tahun C/I (Merah)
Bacaan: Kis 19:1-8; Mzm 68:2-3, 4-5ac, 6-7ab; Yoh 16:29-33; RUybs.
Ketika Apolos masih di Korintus, Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid.
Katanya kepada mereka: (1) "Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?" Akan tetapi mereka menjawab dia: "Belum, bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus."
Lalu kata Paulus kepada mereka: "Kalau begitu dengan baptisan manakah kamu telah dibaptis?" Jawab mereka: "Dengan baptisan Yohanes."
Kata Paulus: "Baptisan Yohanes adalah pembaptisan orang yang telah bertobat, dan ia berkata kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian dari padanya, yaitu Yesus."
Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, (2) turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat. Jumlah mereka adalah kira-kira dua belas orang.
Selama tiga bulan Paulus mengunjungi rumah ibadat di situ dan mengajar dengan berani. Oleh pemberitaannya ia berusaha meyakinkan mereka tentang Kerajaan Allah.
Renungan
1. Kepastian keselamatan
(1) Paulus memiliki kepekaan, ia memastikan orang-orang yang dilayaninya sudah menerima keselamatan sejati di dalam Kristus.
(2) Bukti atau tanda bahwa mereka sudah menjadi milik Kristus, yaitu mereka menerima karunia berbahasa roh dan karunia bernubuat.
Jadi, ketika kita melayani seseorang, jangan hanya puas ketika melihat orang yang kita layani rajin ke gereja, berperilaku saleh, ataupun membicarakan Alkitab atau gereja. Tetapi beritakanlah Injil kepada mereka sambil mendoakan mereka agar mereka sungguh-sungguh memiliki iman kepada Tuhan Yesus Kristus.