Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Senin, 27 Mei 2019: Hari Biasa Pekan VI Paskah - Tahun C/I (Putih)
Bacaan: Kis 16:11-15; Mzm 149:1-2, 3-4, 5-6a, 9b; Yoh 15:26 - 16:4a
Lalu kami bertolak dari Troas dan langsung berlayar ke Samotrake, dan keesokan harinya tibalah kami di Neapolis; dari situ kami ke Filipi, kota pertama di bagian Makedonia ini, suatu kota perantauan orang Roma. Di kota itu kami tinggal beberapa hari.
Pada hari Sabat kami ke luar pintu gerbang kota. Kami menyusur tepi sungai dan menemukan tempat sembahyang Yahudi, yang sudah kami duga ada di situ; setelah duduk, kami berbicara kepada perempuan-perempuan yang ada berkumpul di situ.
Seorang dari perempuan-perempuan itu yang bernama Lidia turut mendengarkan. Ia seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira, yang beribadah kepada Allah. Tuhan membuka hatinya, sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus. Sesudah ,(1) ia dibaptis bersama-sama dengan seisi rumahnya, ia mengajak kami, katanya: "Jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, (2) marilah menumpang di rumahku." Ia mendesak sampai kami menerimanya.
Renungan
1. Murah hati
Kekristenan itu identik dengan kasih dan salah satu wujud nyata bahwa kita punya kasih adalah memberi.
(1, 2) Sebagai manusia baru di dalam Kristus, Lidia sangat mendukung pekerjaan Tuhan di muka bumi ini, ia memberi tumpangan kepada hamba Tuhan.
Sebagai pengikut Kristus, kita juga harus menunjukkan sifat-sifat yang mencerminkan Kristus (1 Yoh 2: 6), salah satunya adalah murah hati.
Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan (Ams 11:25). Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri (Ams 11:17).