Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Sabtu, 4 Mei 2019: Hari Biasa Pekan II Paskah, Hari Sabtu Imam - Tahun C/I (Putih)
Bacaan: Kis 6:1-7; Mzm 33:1-2, 4-5, 18-19; Yoh 6:16-21
Dan ketika hari sudah mulai malam, murid-murid Yesus pergi ke danau, lalu naik ke perahu dan menyeberang ke Kapernaum. Ketika hari sudah gelap (1) Yesus belum juga datang mendapatkan mereka, sedang laut bergelora karena angin kencang.
Sesudah mereka mendayung kira-kira dua tiga mil jauhnya, (2) mereka melihat Yesus berjalan di atas air mendekati perahu itu. Maka ketakutanlah mereka. Tetapi Ia berkata kepada mereka: (3) "Aku ini, jangan takut!"
Mereka mau menaikkan Dia ke dalam perahu, dan seketika juga perahu itu sampai ke pantai yang mereka tujui.
Renungan
1. Undanglah Tuhan lewat doa
(1) Mengapa Yesus tidak ikut serta dengan murid-murid-Nya? Yesus pergi ke tempat yang sunyi, mengasingkan diri untuk berdoa.
Mengapa Yesus perlu berdoa? Sebab dengan berdoa, Yesus menghadirkan Bapa di dalan kehidupan-Nya. Dan Yesus juga sadar bahwa kesatuan-Nya dengan Bapa adalah hal yang paling utama. Dengan selalu bersatu dengan Bapa lewat keintiman doa, maka visi dan misi Yesus tetaplah jelas.
(2) Mengapa murid-murid Yesus tidak mengenal-Nya? Sebab perasaan takut, cemas atau kuatir telah menguasai mereka sehingga menutup akal budi dan mata mereka.
(3) Sapaan kasih yang menyadarkan mereka bahwa Tuhan telah datang untuk menolong mereka keluar dari badai yang melanda.
Jika saat ini kita merasa takut, cemas atau kuatir, undanglah Tuhan lewat doa ke dalam bahtera kehidupan kita. Dengan demikian, kita akan melihat pertolongan-Nya.
2. Penyertaan Tuhan
Terkadang kita juga sama dengan murid-murid Yesus tersebut ketakutan ketika memikirkan masalah-masalah yang ada saat ini, seperti: masalah dalam keluarga yang tak kunjung selesai; masalah dalam pekerjaan baik dengan atasan atau bawahan maupun masalah menumpuknya pekerjaan; pekerjaan yang tak kunjung di dapat walau sudah melamar dan mengirim cv ke banyak perusahaan; penyakit yang tak kunjung sembuh dan banyak lagi masalah yang lain dalam kehidupan kita yang dapat membuat kita takut.
Pada saat ketakutan-ketakutan itu mendera kita sedemikian dalam dan selalu berputar-putar di dalam pikiran dan bahkan sering membuat tidak bisa tidur dengan nyenyak maka seringkali kita bertanya, “Tuhan di manakah Engkau?”
Tuhan tidak pernah meninggalkan kita sendirian dan Dia sering berkata kepada kita “Aku ini, jangan takut!”
Akan tetapi permasalahannya sekarang adalah apakah kita mampu mendengarkan dengan iman kata-kata tersebut? Apakah suara tersebut mampu mengusir segala ketakutan kita?
Tuhan akan selalu mendampingi kita dalam menjalani badai hidup ini. Dia akan selalu berada di dalam hati kita apabila kita mau mencari Dia dan mendengarkan-Nya. Bersama Dia, kita akan dapat menghilangkan rasa takut dan mampu menerjang badai hidup ini. Bersama Dia, kita akan mampu menyelesaikan setiap masalah dalam kehidupan kita.
Menyelesaikan masalah ini bukan berarti segala masalah akan hilang tetapi masalah-masalah itu akan terasa lebih ringan dan kita akan dapat melaluinya dan menyelesaikannya dengan baik dengan bimbingan dan penyertaan dari Tuhan sendiri.