Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Selasa, 21 Mei 2019: Hari Biasa Pekan V Paskah - Tahun C/I (Putih)
Bacaan: Kis 14:19-28; Mzm 145:10-11, 12-13ab, 21; Yoh 14:27-31a
(*) Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi.
Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikit pun atas diri-Ku. Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku."
Renungan
1. Menjadi pembawa damai dan sukacita
Semua orang merindukan perdamaian. Namun, sedikit orang yang menyadari bahwa dirinya mampu membawa damai. Hal ini terjadi karena orang cenderung bersikap pesimis terhadap dirinya sendiri.
Oleh karena itu, (*) Yesus telah memberikan damai-Nya agar kita sebagai pengikut-Nya dapat membawa damai yang telah Ia berikan kepada kita bagi sesama di sekitar kita.
Kita bisa membawanya melalui hal sederhana. Misalnya, dengan memberi senyuman , menyapa sesama, dan lain-lainnya. Dengan demikian, kita belajar menjadi pembawa damai dan sukacita bagi sesama.