Pages

Rabu, 01 Mei 2019

Mrk 12:38-44

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi

Sabtu, 9 Juni 2018: PW Hati Tersuci Santa Perawan Maria - Tahun B/II (Putih)


Bacaan: 2 Tim 4:1-8; Mzm 71:8-9, 14-15a, 16-17, 22; Mrk 12:38-44; atau Yes 6:9-11; MT 1 Sam 2:1, 4-5, 6-7, 7abcd; R 1a; Luk 2:41-51)

Minggu, 11 November 2018: Hari Minggu Biasa XXXII - Tahun B/II (Hijau)
Bacaan: 1 Raj 17:10-16; Mzm 146:7, 8-9a, 9bc-10; Ibr 9:24-28; Mrk 12:38-44


Dalam pengajaran-Nya Yesus berkata: (1) "Hati-hatilah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar, yang suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan, yang menelan rumah janda-janda, sedang mereka mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat."

Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan (2A) dua peser, yaitu satu duit.

Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini (2B) memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."


Renungan


1. Semangat keagamaan yang mendalam

(1) Yesus menunjukkan bahwa gelar keagamaan, atribut keagamaan dan tindakan saleh keagamaan hendaknya dilakukan dengan semangat yang benar. Jangan hanya dipermukaan saja, atau hanya supaya tidak dicap sebagai ateis, kafir dan tidak beragama.

Bahkan jangan sampai gelar keagamaan, identitas keagamaan dan tindak keagamaan diungkapkan sebagai bentuk gila hormat. Ini adalah bentuk keserakahan yang muncul dalam hidup keagamaan.

(2AB) Yesus menunjukkan semangat keagamaan yang mendalam. Janda miskin ini tidak malu dengan kemiskinannya. Ia tidak menunggu kaya dan banyak harta dalam memberi persembahan. Sungguh suatu tindakan keagamaan yang mengagumkan


2. Cinta - berani berkurban

Yesus memuji janda miskin, yang sekalipun menyumbang sedikit, namun ia memberikan dengan ketulusan hati, seluruh nafkahnya. Janda miskin ini dipuji karena ia mendermakan kekayaan yang sedikit itu dengan seluruh hatinya, tanpa memikirkan apapun selain keikhlasan hati.

Kita juga dipanggil untuk belajar dari janda miskin tersebut. Berani dengan ikhlas tanpa pamrih berkurban menyerahkan sebagian dari apa yang kita miliki untuk kepentingan sesama, itulah panggilan mulia yang hendak kita hidupi. Jumlah kecil yang dikurbankan lebih berharga dari jumlah besar yang tanpa disertai kurban. Cinta adalah keberanian untuk berkurban tanpa menuntut imbalan.