Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Senin, 29 April 2019: PW St. Katarina dari Siena, Perawan dan Pujangga Gereja - Tahun C/I (Putih)
Bacaan: Kis 4:23-31; Mzm 2:1-3, 4-6, 7-9; Yoh 3:1-8; RUybs
Adalah seorang Farisi yang bernama (1A) Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi. Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya."
Yesus menjawab, kata-Nya: (2A) "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
Kata Nikodemus kepada-Nya: (1B) "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?"
Jawab Yesus: (2B) "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."
Renungan
1. Permohonan kita
(1AB, 2AB) Sebagai seorang pemimpin agama, tentu Nikodemus memiliki pengetahuan yang banyak. Akan tetapi dalam percakapan tersebut, tampak bahwa pengetahuan Nikodemus hanya terbatas pada hal duniawi saja.
Dalam keseharian kerapkali perbincangan kita itu menyangkut hal-hal duniawi saja. Hendaknya kita juga berbincang mengenai hal-hal surgawi.
Dalam doa, percakapan kita dengan Tuhan, tidak hanya semata permohonan mengenai hal duniawi. Kita perlu memperhatikan Roh yang ada pada diri kita agar senantiasa diperbaharui, disegarkan dengan firman Tuhan, Ekaristi dan Sakramen-sakramen lainnya.
2. Tanda lahir baru
(2A) Apa yang dimaksud dengan 'dilahirkan kembali'? Dalam hal ini, yang dilahirkan kembali adalah 'manusia roh' kita (bukan tubuh lahiriah).
Jadi, kita dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus (Tit 3:5-7).
Tanda bahwa seseorang telah lahir baru, kehidupannya berubah dari hari ke sehari, memiliki karakter seperti Kristus dan ada buah Roh yang dihasilkannya (KGK 1832: 1. Kasih 2. Sukacita 3. Damai sejahtera 4. Kesabaran 5. Kemurahan 6. Kebaikan 7. Kesetiaan 8. Kelemahlembutan 9. Penguasaan diri 10. Kerendahan Hati 11. Kesederhanaan 12. Kemurnian).
Sudahkah kita menjadi seorang Kristen yang benar-benar telah lahir baru? Menjadi Kristen bertahun-tahun, rajin datang ke gereja setiap Minggu atau mungkin sudah terlibat pelayanan bukanlah suatu ukuran bahwa kita sudah lahir baru.