Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Jumat, 26 April 2019: Hari Jumat dalam Oktaf Paskah - Tahun C/I (Putih)
Bacaan: Kis 4:1-12; Mzm 118:1-2, 4, 22-24, 25-27a; Yoh 21:1-14
Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain.
Kata Simon Petrus kepada mereka: (1A) "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: (1B) "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
Kata Yesus kepada mereka: (2A) "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada." Maka kata Yesus kepada mereka: (2B) "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.
Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: (3) "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.
Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu.
Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti. Kata Yesus kepada mereka: (2C) "Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu."
Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.
Kata Yesus kepada mereka: (2D) "Marilah dan sarapanlah." Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan.
Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka, demikian juga ikan itu. Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.
Renungan
1. Godaan bagi orang yang tidak mempunyai harapan
(1) Kembali ke kebiasaan lama atau rutinitas lama adalah godaan yang sangat besar bagi orang yang tidak mempunyai harapan akan masa depan yang lebih baik.
(2A-D) Sapaan dan perintah Yesus seakan menghardik dan mengingatkan mereka kembali akan panggilan mereka yang baru sebagai penjala msnusia. Yesus menyapa dengan bahasa yang biasa dan juga dalam momen yang serba biasa.
Hal yang penting bagi kita ialah kepekaan rohani dalam menangkap sapaan-Nya yang serba biasa, seperti kepekaan murid yang dikasihi-Nya (3).
2. Tuhanlah andalan hidup kita
(1A) Salah satu godaan orang beriman adalah kembali menjadi orang biasa; melakukan pekerjaan sehari-hari, menggunakan perhitungan manusiawi, membuat perencanaan dan usaha-usaha manusiawi belaka. Itulah yang dilakukan para rasul setelah Yesus wafat.
Hidup bersama Yesus membuat mereka melakukan hal-hal yang luar biasa: Mewartakan injil kebaikan Tuhan, menyembuhkan yang sakit, memberi pertolongan dan harapan kepada yang miskin dan berdosa.
Semua itu “sudah berlalu” dengan berlalunya Yesus dari hidup mereka. Mereka kembali menjadi penjala ikan yang dipimpin oleh Petrus, mereka bekerja semalaman dan tidak memperoleh apa-apa.
Bukankah kita juga seperti para rasul? Ketidakhadiran Tuhan membuat kita lupa bahwa hidup kita sudah diubah oleh-Nya, dari penjala ikan (melulu mencari rezeki) menjadi penjala manusia (mewartakan kasih Tuhan).
Tuhanlah sumber keselamatan kita. Semoga kita tak akan pernah terpisah dari-Nya dalam segala situasi hidup. Karena hanya Tuhanlah andalan hidup kita.