Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Jumat, 8 Maret 2019: Hari Jumat sesudah Rabu Abu - Tahun C/I (Ungu)
Bacaan: Yes 58:1-9a; Mzm 51:3-4, 5-6a, 18-19; Mat 9:14-15
Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka!
Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal segala jalan-Ku. Seperti bangsa yang melakukan yang benar dan yang tidak meninggalkan hukum Allahnya mereka menanyakan Aku tentang hukum-hukum yang benar, mereka suka mendekat menghadap Allah, tanyanya: "Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak memperhatikannya juga? Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau tidak mengindahkannya juga?"
Sesungguhnya, pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu. Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi.
Sungguh-sungguh inikah berpuasa yang Kukehendaki, dan mengadakan hari merendahkan diri, jika engkau menundukkan kepala seperti gelagah dan membentangkan kain karung dan abu sebagai lapik tidur? Sungguh-sungguh itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada Tuhan?
Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau (1) membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan (2) melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau (3) memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!
Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan Tuhan barisan belakangmu. Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan Tuhan akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku!
Renungan
1. Berpuasa yang dikehendaki-Nya
Berpuasa bukan sekedar tidak makan dan minum, tetapi bertobat dengan cara meninggalkan cara hidup yang lama, dan memiliki hidup yang baru sesuai dengan kehendak Allah.
(1, 2, 3) Melakukan aksi kasih yang nyata pada sesama dapat membuat perubahan bagi orang lain ke arah yang lebih baik Jadi, kita tidak boleh mengabaikan mereka yang lapar secara material maupun spiritual.
Mereka yang lapar secara material sebaiknya diberi makanan sesuai kebutuhan mereka. Lebih daripada itu, mereka yang lapar secara rohani, sebaiknya didekati dan diajak untuk bertobat dan mengikuti Tuhan Yesus.
Jadi, cinta kasih perlu kita nyatakan dalam tindakan nyata. Karena ada hubungan langsung antara apa yang kita korbankan dan yang kita persembahkan kepada orang-orang yang sangat membutuhkan uluran tangan kita.
Apakah keberadaan kita telah menjadi berkat yang nyata dirasakan oleh siapa pun di sekeliling kita?
Tuhan Yesus memberkati.