Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Minggu, 10 Maret 2019: Hari Minggu Prapaskah I - Tahun C/I (Ungu)
Bacaan: Ul 26:4-10; Mzm 91:1-2, 10-11, 12-13, 14-15; Rm 10:8-13; Luk 4:1-13)
Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah FIRMAN IMAN, yang kami beritakan.
Sebab jika kamu (1) MENGAKU DENGAN MULUTmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan (2) PERCAYA DALAM HATImu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. Karena Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan."
Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya. Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.
Renungan
1. Kristus, nakhoda hidup kita
(1, 2) Iman kita kepada Kristus dimulai saat kita mengaku dan percaya kepada-Nya secara pribadi. Allah benar-benar menghendaki adanya relasi yang intim dengan kita. Benarkah kita mengenal Dia?
Seringkali tanpa sadar kita lebih menjadikan-Nya sebagai penjaga kita belaka, berharap dan memohon kepada-Nya hanya untuk mengawal hidup kita, tetapi tidak menakhodai kapal kita. Kita meminta-Nya untuk menjaga hidup kita, baik dari ancaman bahaya secara fisik maupun menjaga hidup kita dari kekurangan materi.
Ingatlah! Dia bukanlah penjaga kita saja tetapi Dia adalah pemandu yang membawa kita dalam kebenaran yang memerdekakan. Dialah yang mengarahkan hidup kita menuju tujuan hidup yang sejati (Yoh 14:6; Ibr 12:2l).
Tujuan iman untuk keselamatan jiwa kita (1 Ptr 1:9). Jadi, jadikanlah Kristus sebagai nakhoda hidup kita bukan sekadar penjaga!
Tuhan Yesus memberkati.